Menanam pare atau paria di dataran rendah memiliki banyak keuntungan, terutama saat musim kemarau. Kondisi iklim dan pasokan air yang terbatas membuat tanaman pare dapat tumbuh optimal. Artikel ini akan mengulas sepuluh benih pare terbaik yang dapat menjadi pilihan untuk hasil panen maksimal.
Benih Pare Terbaik
Pemilihan benih pare tidak boleh dilakukan sembarangan. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan meliputi ketahanan terhadap penyakit, potensi hasil panen, dan kesesuaian dengan kondisi iklim setempat.
1. Benih Alaska
Benih Alaska diproduksi oleh Pertiwi. Pare Alaska memiliki panjang sekitar 24-25 cm dengan diameter 4-5 cm. Potensi hasilnya sekitar tiga kilogram per tanaman, dengan umur panen 42-45 hari setelah tanam. Informasi mengenai ketahanan penyakit belum tersedia.
2. Benih Asoka
Benih Asoka juga diproduksi oleh Pertiwi. Panjang pare Asoka berkisar antara 25-35 cm dengan diameter sekitar lima sentimeter. Berat setiap buahnya sekitar 220 gram atau 2-3 kg per tanaman. Umur panennya sekitar 40-58 hari setelah tanam, namun ketahanan penyakitnya belum tercantum.
3. Benih Yunan
Benih Yunan berasal dari Bintang Asia. Panjangnya sekitar 30 cm dengan diameter 6,3 cm. Potensi hasil mencapai 4-5 kg per tanaman. Benih ini sudah toleran terhadap virus dan dapat dipanen 40 hari setelah tanam.
4. Benih Lipa
Benih Lipa dari Panah Merah memiliki panjang antara 24-27 cm dan diameter 5 cm. Berat per buahnya berkisar antara 300-400 gram atau 3-4 kg per tanaman. Umur panen 42-45 hari setelah tanam. Lipa juga tahan terhadap bercak daun, embun bulu, dan layu fusarium.
5. Benih Ranjau
Benih Ranjau dari Panah Merah memiliki berat setiap buah sekitar 325-400 gram atau sekitar tiga kilogram per tanaman. Panjangnya antara 27-29 cm dengan diameter 6,3 cm. Umur panen 35-40 hari setelah tanam, dan benih ini cukup toleran terhadap embun bulu dan embun tepung.
6. Benih New Maya
Benih Maya dari Kapal Terbang memiliki panjang buah hingga 28 cm dengan diameter 4 cm. Potensi hasil mencapai empat kilogram per tanaman. Umur panen 50-110 hari setelah tanam, dan benih ini sudah toleran terhadap embun bulu dan layu fusarium.
7. Benih Queen 12
Varietas Queen dari Kapal Terbang memiliki panjang sekitar 33 cm dan diameter kurang lebih lima sentimeter. Beratnya sekitar 330 gram per buah. Umur panen 38-42 hari setelah tanam dengan potensi hasil sekitar 5-6 kg per tanaman. Benih ini sudah toleran terhadap embun bulu dan layu fusarium.
8. Benih Opal
Benih Opal dari Panah Merah memiliki bobot buah antara 347-348 gram dan panjang 21-24 cm dengan diameter 6-9 cm. Umur panen 39-49 hari setelah tanam, dan dalam satu tanaman dapat menghasilkan sekitar tiga kilogram. Benih ini toleran terhadap embun bulu dan bercak daun cercospora.
9. Benih Tanjung
Benih Tanjung dari MMT memiliki panjang sekitar 27-30 cm dengan diameter 7-8 cm. Umur panen sekitar 42 hari setelah tanam. Meski potensi hasilnya besar, belum ada keterangan mengenai ketahanan penyakitnya.
10. Benih Raden
Benih Raden dari Panah Merah memiliki berat sekitar 350-450 gram dengan potensi hasil 3-4 kg per tanaman. Ukuran buahnya sekitar 28-31 cm dengan diameter 3,5 cm. Umur panen 42-45 hari setelah tanam. Benih ini tahan terhadap bercak daun.
Tips Menanam Pare
Untuk menanam pare, pilih benih yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim setempat. Selain itu, pastikan penyiraman teratur, terutama di musim kemarau, dan gunakan pupuk yang sesuai untuk meningkatkan hasil panen.
Kesimpulan
Demikian ulasan mengenai sepuluh benih pare terbaik untuk dataran rendah. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu dalam memilih benih yang paling cocok untuk kebutuhan Anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya.