Cara menanam cabai merah di pot ternyata sangat mudah. Kegiatan ini bisa menjadi solusi saat harga cabai sedang meroket. Dengan menanam cabai sendiri, maka Anda tak perlu membeli cabai di pasar. Bahkan, jika dilakukan dengan optimal, maka budidaya cabai bisa menjadi prospek yang menjanjikan.
Cabai merah tumbuh dengan baik di tanah kaya humus, subur, tidak tergenang air, dan meiliki pH ideal 5-6. Kelebihan menanam cabai merah di pot yaitu tidak memerlukan lahan luas, pot bisa ditaruh di teras atau halaman rumah, perawatan dan pemantauan lebih mudah, dapat bernilai seni sebagai tanaman penghias rumah apabila ditata sedemikian rupa.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas seputar tata cara menanam cabai di pot atau polybag. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Cara menanam cabai merah di pot
1. Persiapan media tanam
Siapkan pot berukuran sedang atau besar, minimal diameter 10 cm. Jika ingin menjadikan tanaman cabai sebagai hiasan, pilih pot yang bagus dan menarik. Isi dasar pot dengan kerikil, pecahan genting, atau pecahan bata merah. Atur ketebalan sekitar 2-5 cm jika menggunakan pot besar. Kemudian, isi dengan tanah dan pupuk kendang perbandingan 1:1.
2. Persiapan benih cabai merah
Benih dapat diperoleh dari cabai merah di dapur atau tanaman cabai. Pilih cabai merah yang masih segar, sudah matang, tidak ada tanda terserang penyakit, dan bentuknya tidak cacat. Iris cabai bentuk memanjang lalu keluarkan bijinya secara hati-hati. Cuci bersih biji kemudian keringkan dengan cara dianginkan atau dijemur.
Seleksi biji cabai merah dengan memilih biji yang bentuk dan ukurannya seragam, permukaan kulit bersih dan tidak keriput, warnanya cerah dan bentuknya tidak cacat. Selain itu, Anda juga dapat membeli benih siap pakai di toko pertanian.
3. Penyiraman
Penyiraman air dilakukan setiap 2-3 hari sekali, tergantung dari kondisi kelembaban tanaman. Apabila cuaca panas maka diperbanyak frekuensi penyiraman supaya tanaman cabai merah tidak layu.
4. Pemupukan lanjutan
Setelah tanaman berumur satu bulan, beri pupuk 10 gram TSP, 7 gram ZK atau KCl. Pada minggu ke-6 beri pupuk 7 gram urea. Pada minggu ke-8 atau minggu ke-10 pupuklah dengan campuran urea, ZK atau KCl, dan TSP perbandingan 1:1:1 dengan dosis 7 gram per tanaman. Cara pemberian pupuk dengan dibenamkan ke media tanam di pinggiran atau dinding pot bagian dalam.
5. Perawatan
Lakukan pemangkasan cabang dan tunas di keiak daun hingga tumbuh bunga dan mekar. Hal ini bertujuan untuk pembentukan tanaman sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah maksimal.
6. Pemberantasan hama dan penyakit
Jika tanaman terserang hama dan penyakit masih dalam batas ambang toleransi maka cukup berantas secara mekanis atau dengan pestisida alami. Namun, jika sudah parah dapat menggunakan insektisida, pestisida, atau herbisida kimia.
7. Pemanenan
Cabai merah dapat dipanen ketika sudah berumur 2-3 bulan pasca tanam. Saat panen, jangan merusak ranting tanaman cabai yang masih muda, usahakan tangkai buah tidak tertinggal di cabang tanaman karena dapat mengundang pathogen penyakit.
Itulah step by step cara menanam cabai merah di pot. Bagaimana, praktis bukan? Kegiatan bercocok tanam cabai merah di pot dapat menjadi hobi yang menguntungkan. Tidak menutup kemungkinan, hasil panen cabai merah melimpah sehingga dapat menjadi bisnis yang menguntungkan.
Referensi
Abidin, Z., Jafar, M. I., Syamsir, Sudiarta, I Made. 2021. Hilirisasi Produk Pertanian Budidaya Cabai. Pekalongan: PT Nasya Expading Management.
Cybext Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Mulyani, Sri. 2021. Praktis dan Mudah Menanam Cabai Merah di Rumah. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu Populer.
Redaksi Trubus. 2010. Bertanam Cabai dalam Pot (Ed. Revisi). Jakarta: Penebar SwadayaMulyani, Sri. 2021. Praktis dan Mudah Menanam Cabai Merah di Rumah. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu Populer.
Setiadi. 2011. Bertanam Cabai di Lahan Pot. Jakarta: Penebar Swadaya.