Apakah Anda mengetahui cara menanam jagung hibrida? Perlu diketahui bahwa jagung hibrida adalah jagung yang terbentuk dari penyerbukan yang sudah ditentukan tetua jantan dan betinanya atau serbuk sari.
Jagung hibrida banyak dibudidayakan karena memiliki beberapa keunggulan dibanding jagung bersari biasa. Mari kita simak penjelasan lebih lanjut tentang jagung hibrida dan cara menanamnya!
Apa itu Jagung Hibrida?
Jagung hibrida adalah jenis jagung hasil keturunan pertama dari perkawinan silang antara tanaman jagung betina dengan tanaman jagung jantan. Beberapa varietas jagung hibrida yang terkenal antara lain Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bima, Genjah, Hibrida C1, Hibrida IPB, dan masih banyak varietas lainnya.
Syarat tumbuh jagung hibrida
Jagung hibrida dapat tumbuh baik di daerah beriklim sedang hingga sub-tropis/tropis, sinar matahari tercukupi, suhu 23-27 oC dan bercurah hujan 85-200 mm/bulan. Tanah yang optimal untuk pertumbuhan jagung hibrida yaitu tanah berhumus, gembur, dan subur seperti andosol, latosol, dan grumosol. Keasaman tanah yang baik berkisar 5,6-7,5 serta ketinggian tanah optimum sekitar 0-600 m dpl.
Cara Menanam Jagung Hibrida
1. Pemilihan benih
Gunakan benih jagung hibrida varietas unggulan yang memiliki daya tumbuh tinggi, murni, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit. Sebaiknya pilih benih bersertifikat yang tingkat keberhasilannya 95%.
2. Persiapan lahan
Bersihkan tanah dari gulma dan tanaman liar. Lakukan pencangkulan atau pembajakan tanah supaya gembur. Selanjutnya, buatlah bedengan selebar 70-100 cm dan tinggi 10-20 cm. Panjangnya disesuaikan dengan kontur lahan. Berilah pupuk kandang atau kompos untuk memperkaya unsur hara tanah.
3. Penanaman
Waktu penanaman jagung hibrida yakni pada musim penghujan sekitar September-November. Jarak tanam sebaiknya 75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau 70 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang).
Jika menggunakan sistem jajar legowo maka populasi tanaman 66.000-71.000 tanaman/ha. Langkah pertama menanam jagung hibrida yakni membuat lubang tanam dengan alat tugal sedalam 3-5 cm. Masukkan benih jagung hibrida ke lubang lalu timbun dengan tanah.
4. Perawatan
Penyulaman dilakukan dengan mengganti benih yang mati pada 7-10 hari setelah tanam. Lakukan penjarangan dengan memotong tanaman yang tumbuh paling tidak baik. Secara rutin 2 minggu sekali lakukan penyiangan dari gulma dan pembumbunan. Lakukan penyiraman secukupnya.
5. Pemupukan susulan
Lakukan pemupukan pada tanaman jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam dengan pupuk urea (200-300 kg/ha), TSP (75-100 kg/ha), dan KCl (50-100 kg/ha). Beri pupuk kembali saat tanaman berumur 8 minggu setelah tanam.
6. Penyemprotan pestisida
Jika terdapat hama atau penyakit pada tanaman. Hama yang biasa menyerang jagung hibrida ialah ulat daun, lalat bibit, dan belalang. Penyakit tanaman jagung antara lain hawar daun, bulai, atau penyakit karena kekurangan unsur hara.
7. Panen
Jagung hibrida dipanen setelah berusia 120-130 hari setelah tanam. Namun, waktu panen ditentukan berdasarkan tujuan penggunaannya. Adapun ciri tanaman jagung siap panen yakni kelobot cokelat, rambut jagung hitam kering, biji jagung keras.
Harga bibit jagung hibrida memang lebih mahal karena jumlahnya terbatas. Namun, daya tumbuhnya lebih baik daripada jagung bersari biasa dan lebih tahan hama penyakit. Demikian penjelasan mengenai cara menanam jagung hibrida yang mudah. Semoga artikel ini menambah wawasan Anda. Selamat berkebun!
Referensi
DKP3. (2022, April 19). Mengenal Jenis Jagung Hibrida. dkp3.tasikmalayakota.go.id. diakses pada 25 Oktober 2022.
Kiswanto. Tanpa tahun. Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta: Penerbit Rubrik.
