Home / Produk Pertanian

Selasa, 10 Juni 2025 - 11:02 WIB

Insektisida Sistemik Adalah Jenis Pestisida untuk Mengusir Hama, Ini Penjelasannya

Ilustrasi petani menggunakan sprayer elektrik  untuk menyemprotkan insektisida (Pixabay)

Ilustrasi petani menggunakan sprayer elektrik untuk menyemprotkan insektisida (Pixabay)

Insektisida sistemik adalah salah satu jenis insektisida yang banyak digunakan petani untuk mengusir hama. Insektisida ini mempunyai cara kerja yang cukup spesifik.

Nah, di artikel ini kami akan mengulas lebih lengkap seputar insektisida sistemik. Simak penjelasannya sampai akhir.

Apa Itu Insektisida Sistemik?

Insektisida sistemik adalah jenis pestisida yang diserap oleh tanaman dan menyebar ke seluruh jaringan tanaman melalui sistem vaskular (xilem dan floem), sehingga hama yang memakan bagian tanaman akan mati karena racun yang sudah terserap ke dalam tanaman.

Berbeda dengan insektisida kontak yang hanya membunuh hama saat mengenai tubuhnya secara langsung, insektisida sistemik bekerja dari dalam tanaman, membuat perlindungan menjadi lebih tahan lama dan menyeluruh, terutama terhadap hama pengisap seperti kutu daun, wereng, atau thrips.

Mengapa Insektisida Sistemik Penting?

Insektisida sistemik menjadi solusi efektif dalam perlindungan tanaman, terutama pada tanaman bernilai tinggi seperti padi, sayur, buah, dan tanaman hias. Berikut alasannya:

1. Efektif terhadap Hama Tersembunyi

Beberapa hama bersembunyi di bawah daun atau di dalam jaringan tanaman. Insektisida sistemik menjangkau hama yang sulit dibunuh dengan semprotan biasa.

2. Perlindungan Lebih Lama

Karena berada di dalam tanaman, insektisida sistemik tidak mudah hilang oleh hujan atau angin. Efek perlindungan bisa bertahan lebih dari 1 minggu, bahkan sampai 3 minggu tergantung bahan aktifnya.

3. Mengurangi Frekuensi Penyemprotan

Dengan daya tahan yang lebih lama, petani tidak perlu menyemprot terlalu sering. Ini berarti hemat biaya, waktu, dan tenaga.

Cara Kerja Insektisida Sistemik

Insektisida sistemik bekerja dengan cara:

  1. Diserap oleh akar atau daun, tergantung cara aplikasi (semprot atau siram).
  2. Didistribusikan melalui pembuluh tanaman ke seluruh bagian—daun, batang, hingga bunga.
  3. Masuk ke sistem pencernaan serangga saat hama menggigit atau mengisap cairan tanaman.
  4. Meracuni sistem saraf atau metabolisme hama, menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Beberapa insektisida sistemik juga memiliki efek translaminar, yaitu menembus lapisan daun dari atas ke bawah, sehingga efektif bahkan jika hama berada di bagian bawah daun.

Bahan Aktif Umum dalam Insektisida Sistemik

Berikut beberapa bahan aktif insektisida sistemik yang paling umum digunakan:

Bahan AktifKelompok KimiaTarget HamaContoh Produk Dagang
ImidaklopridNeonicotinoidKutu daun, werengConfidor, Admire
TiametoksamNeonicotinoidWereng, thrips, aphidActara, Cruiser
DinotefuranNeonicotinoidWhitefly, kutu daunStarkle
AbamektinAvermectinThrips, ulat daunVertimec
KlotianidinNeonicotinoidHama isap, tripsDantotsu
AsetamipridNeonicotinoidAphid, kutu putihMospilan

Cara Penggunaan Insektisida Sistemik

Agar hasil maksimal, insektisida sistemik harus digunakan dengan benar. Berikut cara umumnya:

1. Penyemprotan Daun

Campurkan dosis sesuai anjuran pada label, semprotkan ke seluruh permukaan daun (terutama bagian bawah). Efektif untuk kutu daun, trips, whitefly.

2. Penyiraman Tanah

Larutan insektisida disiram ke pangkal tanaman. Akar akan menyerap dan mendistribusikan racun. Cocok untuk tanaman buah, sayuran, dan tanaman hias dalam pot.

3. Perendaman Benih

Beberapa insektisida digunakan untuk merendam benih agar perlindungan dimulai sejak kecambah tumbuh. Digunakan dalam budidaya padi dan jagung.

Kapan Menggunakan Insektisida Sistemik?

Gunakan insektisida sistemik:

  • Saat tanaman muda atau baru ditanam (agar proteksi sejak awal).
  • Saat terlihat gejala serangan hama pengisap (bintik kuning, daun keriting, pertumbuhan lambat).
  • Saat populasi hama belum terlalu tinggi (lebih efektif mencegah daripada mengobati infestasi berat).

Kelebihan dan Kekurangan Insektisida Sistemik

Kelebihan:

  • Menjangkau seluruh jaringan tanaman.
  • Efektif terhadap hama pengisap tersembunyi.
  • Perlindungan jangka panjang.
  • Tidak mudah hilang oleh hujan.

Kekurangan:

  • Tidak membunuh telur serangga.
  • Kurang efektif untuk hama yang hanya berada di permukaan.
  • Risiko resistensi jika digunakan berulang dengan bahan aktif sama.
  • Beberapa jenis bersifat toksik terhadap lebah dan serangga penyerbuk.

Contoh Produk Insektisida Sistemik yang Populer di Indonesia

Berikut adalah insektisida sistemik yang bisa ditemukan di pasaran dan digunakan oleh banyak petani Indonesia:

1. Confidor 200 SL (Imidakloprid)

  • Kegunaan: Mengatasi kutu daun, wereng, trips
  • Aplikasi: Semprot atau siram akar
  • Kelebihan: Efek sistemik kuat, perlindungan hingga 3 minggu

2. Actara 25 WG (Tiametoksam)

  • Kegunaan: Mengatasi trips, aphid, kutu putih
  • Aplikasi: Semprot daun, siram akar
  • Kelebihan: Spektrum luas, aman untuk tanaman hortikultura

3. Starkle (Dinotefuran)

  • Kegunaan: Mengatasi hama whitefly, aphid, kutu kebul
  • Aplikasi: Tabur di tanah, disiram atau dicampur pupuk
  • Kelebihan: Stabil di tanah, tahan lama

4. Mospilan (Asetamiprid)

  • Kegunaan: Untuk aphid, ulat daun kecil
  • Aplikasi: Penyemprotan foliar
  • Kelebihan: Cepat diserap, efek knockdown cepat

Tips Penggunaan yang Aman dan Efektif

  1. Ikuti dosis dan petunjuk label. Overdosis tidak membuat lebih ampuh, justru merusak tanaman.
  2. Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat mencampur dan menyemprot.
  3. Rotasi bahan aktif untuk mencegah resistensi hama.
  4. Simpan di tempat kering dan jauh dari jangkauan anak-anak.
  5. Hindari aplikasi saat tanaman berbunga untuk melindungi lebah dan serangga penyerbuk.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Insektisida Sistemik

Apakah insektisida sistemik aman untuk tanaman?

Ya, asal digunakan sesuai dosis dan anjuran. Insektisida ini diformulasi agar aman diserap tanaman.

Apakah bisa dicampur dengan pupuk?

Beberapa merek sistemik bisa dicampur dengan pupuk cair, tapi tetap periksa kompatibilitasnya agar tidak menimbulkan reaksi kimia.

Bisa digunakan untuk tanaman hias?

Bisa. Banyak hobiis tanaman hias memakai insektisida sistemik untuk kutu putih atau aphid, terutama dengan cara siram ke tanah.

Berapa lama interval penggunaannya?

Biasanya 7–14 hari tergantung jenis bahan aktif dan tingkat serangan.

Kesimpulan

Insektisida sistemik adalah solusi perlindungan tanaman dari dalam, bekerja efektif terhadap hama pengisap seperti kutu daun, thrips, dan wereng. Dengan daya serap dan distribusi melalui jaringan tanaman, insektisida ini memberikan perlindungan jangka panjang dan menjangkau hama yang sulit dijangkau insektisida biasa.

Pemilihan produk yang tepat, cara aplikasi yang benar, dan penggunaan yang bijak akan membantu petani dan penghobi tanaman mengendalikan hama secara efektif tanpa merusak ekosistem.

Share :

Baca Juga

Tanaman sirih

Produk Pertanian

Tanaman Sirih Kekayaan Indonesia dalam Sehelai Daun
Bahan aktif Antracol

Hortikultura

Bahan Aktif Antracol Cara Kerja, dan Tips Penggunaan yang Tepat
Obat untuk virus kuning

Produk Pertanian

8 Obat untuk Virus Kuning Pada Cabe Paling Ampuh
Cara membuat baglog jamur tiram

Produk Pertanian

Menguntungkan, Ini Cara Membuat Baglog Jamur Tiram
insektisida murah terbaik

Produk Pertanian

10 Insektisida Murah Terbaik untuk Cabe
cara pemupukan tomat sistem kocor

Hortikultura

Cara Pemupukan pada Tanaman Tomat
Pupuk magnesium sulfat

Hortikultura

Cara Penggunaan Pupuk Magnesium Sulfat yang Tepat
Jenis Label Pada Benih

Produk Pertanian

Cara Memilih Benih Unggul! Inilah Jenis Label Pada Benih