Home / Hortikultura / Produk Pertanian

Rabu, 9 Juli 2025 - 09:20 WIB

Manfaat Kapur Dolomit pada Pertumbuhan Tanaman

Manfaat Kapur Dolomit

Manfaat Kapur Dolomit

Pendahuluan

Dalam dunia pertanian modern, kapur dolomit telah menjadi salah satu bahan amelioran tanah yang paling banyak digunakan. Material ini memegang peranan krusial dalam memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Namun demikian, aplikasinya yang tidak tepat justru dapat menimbulkan berbagai efek samping yang kontraproduktif bagi pertumbuhan tanaman. Artikel ini akan mengupas secara mendalam mengenai manfaat kapur dolomit pada tanaman beserta rekomendasi teknis untuk memaksimalkan manfaatnya.

Definisi dan Komposisi Kapur Dolomit

Kapur dolomit merupakan mineral alami yang terbentuk dari proses sedimentasi batuan karbonat. Secara kimiawi, material ini mengandung:

  • Kalsium oksida (CaO): 30-35%
  • Magnesium oksida (MgO): 18-22%
  • Senyawa karbonat lainnya: 40-45%

Karakteristik fisik utama kapur dolomit meliputi:

  1. Warna putih keabuan
  2. Tekstur bubuk halus (80-100 mesh)
  3. Kelarutan sedang dalam air
  4. pH basa (8-9)

Mekanisme Kerja Kapur Dolomit di Dalam Tanah

Proses reaksi kapur dolomit dalam tanah terjadi melalui beberapa tahapan:

  1. Reaksi netralisasi asam:
    CaMg(CO₃)₂ + 2H⁺ → Ca²⁺ + Mg²⁺ + 2HCO₃⁻
  2. Pelepasan ion kalsium dan magnesium:
    HCO₃⁻ + H⁺ → H₂O + CO₂
  3. Peningkatan kapasitas tukar kation (KTK):
    Pertukaran ion H⁺ dengan Ca²⁺ pada kompleks jerapan tanah

7 Dampak Positif Kapur Dolomit

Berikut ini 7 manfaat kapur dolomit yang positif bagi tanaman:

1. Koreksi pH Tanah

Kapur dolomit efektif menaikkan pH tanah asam (pH <5.5) menjadi netral (6-7). Setiap 1 ton/ha dapat meningkatkan:

  • 0.8-1.2 unit pH pada tanah bertekstur pasir
  • 0.5-0.8 unit pH pada tanah liat

2. Perbaikan Struktur Tanah

Mekanisme perbaikannya meliputi:

  • Flokulasi partikel tanah liat
  • Pembentukan agregat yang stabil
  • Peningkatan porositas hingga 25%

3. Ketersediaan Unsur Hara

Data penelitian menunjukkan peningkatan ketersediaan:

  • Fosfor (P): +40-60%
  • Kalium (K): +25-35%
  • Molibdenum (Mo): +300%

4. Detoksifikasi Logam Berat

Kapur dolomit mampu mengikat:

  • Aluminium (Al³⁺): reduksi 70-90%
  • Mangan (Mn²⁺): reduksi 50-70%
  • Besi (Fe²⁺): reduksi 30-50%

Teknik Aplikasi yang Direkomendasikan

1. Penentuan Dosis

Perhitungan kebutuhan kapur menggunakan metode:

Kebutuhan kapur (ton/ha) = (6.5 – pH tanah) × 2.5 × faktor koreksi tekstur

Faktor koreksi:

  • Tanah pasir: 0.7
  • Tanah lempung: 1.0
  • Tanah liat: 1.3

2. Waktu dan Cara Aplikasi

Tahapan optimal:

  1. Pengukuran pH tanah (depth 0-30 cm)
  2. Pengolahan tanah awal (2-3 bulan sebelum tanam)
  3. Penebaran merata (gunakan spreader)
  4. Pencampuran dengan lapisan olah (15-20 cm)

Dampak Negatif Overdosis

Berikut ini dampak negatif pemberian kapur dolomit bagi tanaman

1. Gangguan Ketersediaan Mikronutrien

Kelebihan kapur dapat menyebabkan defisiensi:

  • Seng (Zn): turun 50-70%
  • Tembaga (Cu): turun 40-60%
  • Boron (B): turun 30-50%

2. Perubahan Komunitas Mikroba

Dampak pada populasi mikroorganisme:

  • Bakteri pelarut fosfat: -25%
  • Mikoriza: -40%
  • Aktinomycetes: +15%

Studi Kasus: Aplikasi pada Tanaman Jagung

Penelitian di Lahan Ultisol Lampung (2022) menunjukkan:

ParameterTanpa KapurDengan Kapur
pH tanah4.86.2
Serapan P12 mg/kg28 mg/kg
Produksi5.2 ton/ha7.8 ton/ha
Kadar protein8.5%9.2%

Rekomendasi Khusus untuk Tanaman Sensitif

Beberapa tanaman membutuhkan perlakuan khusus:

  1. Kopi: Batasi dosis maksimal 1 ton/ha
  2. Teh: Aplikasi parsial pada zona perakaran
  3. Blueberry: Gunakan sulfur untuk menetralkan efek

Manajemen Penyimpanan yang Tepat

Prosedur penyimpanan ideal:

  1. Kelembaban: <60%
  2. Suhu ruang: 25-30°C
  3. Kemasan: Kantong plastik berlapis
  4. Masa simpan: Maksimal 6 bulan

Kesimpulan

Kapur dolomit merupakan alat efektif untuk memperbaiki tanah asam, namun manfaat kapur dolomit memerlukan pendekatan yang presisi supaya hasilnya maksimal. Beberapa rekomendasi utama meliputi Analisis tanah sebelum aplikasi, Perhitungan dosis berbasis sains, Monitoring pasca-aplikasi dan Integrasi dengan bahan organik

Share :

Baca Juga

Tanaman sirih

Produk Pertanian

Tanaman Sirih Kekayaan Indonesia dalam Sehelai Daun
cara pemupukan bawang merah

Hortikultura

Penggunaan Kapur Dolomit untuk Pertanian
dampak kemarau

Hortikultura

Budidaya Kentang Dari Penyiapan Lahan Hingga Panen
cara menanam tomat di polybag

Hortikultura

Cara Menanam Tomat di Polybag, Anti Gagal dan Hasil Melimpah
penyakit pada cabai rawit

Hortikultura

6 Penyakit Pada Cabai Rawit dan Cara Mengatasinya
Amistartop bahan aktif

Hortikultura

Amistartop Bahan Aktif Unggul dengan Cara Kerja Efektif
Cara Menanam Kacang Polong

Hortikultura

Memilik Rasa yang Enak Begini Cara Menanam Kacang Polong
tsp adalah

Produk Pertanian

TSP Adalah Pupuk Fosfor, Ini Penjelasannya