Tanaman Stevia, yang juga dikenal sebagai candyleaf, sweetleaf, atau sugarleaf dalam bahasa Inggris, adalah sumber manis alami yang ekstrak daunnya digunakan sebagai pengganti gula. Tanaman ini berasal dari wilayah-wilayah lembap dan basah di Brasil dan Paraguay. Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam tentang tanaman Stevia pemanis alami, sejarahnya, cara budidayanya, serta manfaat kesehatannya.
Mengenal Tanaman Stevia
1. Sejarah dan Asal-usul Tanaman Stevia
Stevia rebaudiana, tanaman yang memberikan kita manis alami, berasal dari beberapa wilayah Brasil dan Paraguay yang memiliki lingkungan lembap dan basah. Sejak zaman dahulu, tanaman ini telah menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat setempat.
Sejak tahun 1960-an, budidaya Stevia secara komersial telah menyebar ke Jepang, Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan bahkan ke daerah beriklim tropis ringan seperti di daerah perbukitan Nepal atau India, khususnya wilayah Assam. Tanaman ini lebih menyukai kondisi hangat, lembap, dan cerah.
2. Deskripsi Tanaman
Stevia adalah tanaman musiman yang tumbuh setinggi 30–60 sentimeter. Batangnya bulat, berbulu, bercabang banyak, dan berwarna hijau. Yang paling menonjol adalah daunnya yang berbentuk bulat telur, memanjang, dan tumbuh sepanjang batang dalam jajarannya. Bunganya berwarna putih dengan aksen ungu muda dan tidak berbau. Bunganya biasanya dipangkas untuk meningkatkan rasa manis pada daunnya.
Selain di tempat-tempat lembap, Stevia juga dapat ditemukan di habitat semi kering, mulai dari padang rumput hingga daerah pegunungan. Di habitat semi kering ini, tanaman menghasilkan biji, meskipun hanya sebagian kecil yang akan berkecambah.
3. Penggunaan Tradisional
Sebelum menjadi terkenal di seluruh dunia, Stevia telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat Guarani di Brazil dan Paraguay. Masyarakat Guarani menyebutnya “ka’a he’e” yang berarti “ramuan manis.” Mereka menggunakan Stevia untuk mempermanis teh yerba mate lokal, sebagai obat, dan sebagai camilan manis.
Perkembangan Penggunaan di Seluruh Dunia
Pada tahun 1899, ahli botani Moisés Santiago Bertoni pertama kali menggambarkan tanaman tersebut tumbuh di Paraguay Timur dan mengamati rasanya yang manis. Ketika ekstrak daunnya diolah menjadi bubuk, Stevia digunakan sebagai pengganti gula di sebagian besar negara maju.
Rahasia Rasa Manis Stevia
Rasa manis pada Stevia berasal dari senyawa kimia yang disebut steviol glikosida. Terutama, stevioside dan rebaudioside adalah senyawa-senyawa utama yang memberikan rasa manis pada tanaman ini. Keunikan terbesar adalah bahwa Stevia memiliki rasa manis yang 200–300 kali lebih kuat dibandingkan dengan gula tebu.
Alternatif Sehat yang Rendah Kalori
Yang lebih menarik, Stevia hampir tidak mengandung kalori. Ini menjadikannya alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan dan menghindari asupan kalori berlebihan.
Manfaat Stevia Pemanis Alami Bagi Kesehatan
1. Alternatif Gula Sintetis yang Aman
Selain rendah kalori, Stevia juga tidak bersifat karsinogen. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menghindari gula sintetis yang berbahaya bagi kesehatan.
2. Potensi sebagai Bahan Baku Pemanis Alami
Tanaman Stevia memiliki potensi besar sebagai bahan baku pembuatan pemanis atau gula alami yang ramah kesehatan. Gula Stevia memiliki kelebihan, yaitu tidak bersifat karsinogen dan juga rendah kalori.
Budidaya Tanaman Stevia Pemanis Alami
1. Berbagai Metode Penanaman Stevia
Ada beberapa metode untuk menanam Stevia, termasuk benih, setek, tunas, dan kultur jaringan. Namun, metode setek seringkali lebih cepat dan praktis dalam memperoleh bibit Stevia yang siap ditanam.
Metode setek sering dipilih karena kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan bibit yang kuat dan siap tanam. Ini membantu petani untuk memulai proses budidaya dengan lebih efisien.
2. Perawatan Tanaman
Untuk menjamin pertumbuhan yang baik, Stevia memerlukan perawatan yang cermat. Ini mencakup penyiraman yang cukup, pemupukan yang tepat, pemangkasan yang sesuai, dan pengendalian hama serta penyakit yang efektif.
3. Panen dan Pengeringan
Daun Stevia bisa dipanen setelah berumur 40–60 hari setelah penanaman. Pada tahap ini, tinggi tanaman sekitar 40–60 cm dan daunnya telah rimbun. Pemanenan berikutnya dapat dilakukan setiap 30–60 hari sekali. Waktu yang ideal untuk melakukan pemanenan adalah pada pagi hari.
Setelah dipanen, daun Stevia dikeringkan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering buatan. Daun yang sudah kering dapat dikemas untuk dijual atau digunakan untuk ekstraksi.
Kesimpulan
Tanaman Stevia pemanis alami adalah anugerah alam yang menyajikan manis alami tanpa kalori berlebihan. Potensinya sebagai pengganti gula sintetis menjadikannya semakin penting dalam budidaya pertanian. Mari bersama-sama berbudidaya Stevia dengan semangat dan harapan untuk kesuksesan di masa depan!