Home / Hortikultura / Produk Pertanian

Senin, 2 Desember 2024 - 17:24 WIB

Jenis Penyakit yang Menyerang Kubis dan Cara Mengendalikannya

Kubis siap panen (Pixabay)

Kubis siap panen (Pixabay)

Kubis merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat penting di Indonesia. Tanaman ini sering dibudidayakan di dataran tinggi, menengah, hingga dataran rendah, karena permintaannya yang tinggi di pasar. Namun, tanaman kubis juga memiliki kelemahan, yakni rentan terhadap serangan berbagai jenis penyakit.

Kondisi lingkungan seperti iklim, cuaca, dan kelembapan, terutama pada musim hujan, dapat memperburuk situasi ini, sehingga produksi dan kualitas kubis sering menurun. Beberapa penyakit bahkan dapat mengakibatkan gagal panen, merugikan para petani secara signifikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 penyakit yang menyerang kubis, lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara pengendaliannya.

Jenis Penyakit yang Menyerang Kubis

Terdapat beberapa penyakit yang kerap menyerang tanaman kubis di Indonesia. Keenam penyakit utama ini perlu diwaspadai oleh para petani agar produksi tetap optimal. Mari kita lihat lebih detail mengenai jenis-jenis penyakit tersebut.

1. Penyakit Rebah Kecambah pada Kubis

Penyakit rebah kecambah sering menyerang bibit kubis di persemaian, menghambat pertumbuhan sejak dini.

Penyebab Rebah Kecambah

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pythium spp. dan Rhizoctonia solani. Kedua jamur ini tumbuh subur pada kondisi lingkungan yang lembap dan media yang tidak steril.

Gejala Rebah Kecambah

Gejala penyakit ini ditandai dengan perubahan warna pangkal akar menjadi coklat, yang menyebabkan akar membusuk. Pada beberapa kasus, batang muda tanaman akan patah, mengakibatkan kematian bibit.

Cara Pengendalian Rebah Kecambah

Untuk mengendalikan penyakit ini, disarankan menggunakan media semai yang steril. Pupuk kandang yang telah difermentasi juga dapat membantu mengurangi risiko. Selain itu, petani dapat menyemprotkan fungisida berbahan aktif benomil, propineb, atau propamokarb.

2. Penyakit Tepung Berbulu pada Kubis

Penyakit ini berbulu sering kali menyerang bibit dan tanaman muda di persemaian. Serangan penyakit ini dapat berkembang di Indonesia karena keberadaan tanaman kubis sepanjang musim.

Penyebab Tepung Berbulu

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica, yang dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman sakit di dalam tanah dan terbawa oleh biji yang terkontaminasi.

Baca Juga  Tips Pengendalian Penyakit Patek pada Cabe

Gejala Tepung Berbulu

Gejala penyakit ini biasanya terlihat sebagai bercak coklat keunguan pada permukaan bawah daun, disertai dengan jaringan daun yang menguning. Pada serangan parah, tekstur daun berubah menjadi seperti kertas dan daun-daun bagian bawah mudah gugur.

Cara Pengendalian Tepung Berbulu

Pengolahan lahan yang baik, rotasi tanaman, pengaturan jarak tanam, dan drainase yang baik merupakan langkah pencegahan yang efektif. Fungisida berbahan aktif benomil, tembaga, atau mancozeb juga bisa digunakan untuk mengendalikan penyakit ini.

3. Penyakit Bercak Daun Alternaria pada Kubis

Penyakit bercak daun alternaria menyebabkan kerusakan pada daun kubis yang dapat menurunkan kualitas hasil panen.

Penyebab Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Alternaria brassicae, yang berkembang dengan cepat dalam kondisi kelembapan tinggi.

Gejala Bercak Daun

Gejala yang muncul berupa bercak kecil berwarna coklat yang menyebar di seluruh daun, menyebabkan daun berlubang-lubang dan rusak.

Cara Pengendalian Bercak Daun

Rotasi tanaman, pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu rapat, serta menjaga kebersihan dan drainase lahan yang baik sangat penting dalam pencegahan penyakit ini. Fungisida berbahan aktif propineb atau propamokarb hidroklorida dapat diaplikasikan jika diperlukan.

4. Penyakit Akar Gada pada Kubis (Clubroot)

Penyakit akar gada adalah penyakit yang menyerang akar tanaman kubis, menyebabkan pembengkakan yang menghambat pertumbuhan.

Penyebab Akar Gada

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Plasmodiopora brassicae. Infeksi dimulai ketika spora jamur ini memasuki akar, menyebabkan akar membengkak dan membentuk benjolan.

Gejala Akar Gada

Tanaman yang terserang akar gada menunjukkan daun yang berwarna hijau kebiruan atau ungu, dan layu pada siang hari yang terik. Gejala bengkak pada akar biasanya muncul sekitar 10 hari setelah infeksi terjadi.

Cara Pengendalian Akar Gada

Penggunaan bibit yang tahan terhadap penyakit, pengaturan drainase lahan yang baik, serta aplikasi fungisida berbahan aktif flusulfamide atau klorotalonil bisa menjadi langkah efektif dalam pengendalian penyakit ini.

5. Penyakit Busuk Lunak pada Kubis

Penyakit busuk lunak atau busuk basah dapat menyebabkan pembusukan pada kubis, yang berpotensi menyebabkan kerugian besar.

Baca Juga  Cara Menanam Kacang Panjang di Pekarangan Rumah

Penyebab Busuk Lunak

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora, yang dapat menginfeksi tanaman melalui luka, baik yang disebabkan oleh serangga maupun peralatan pertanian.

Gejala Busuk Lunak

Gejala penyakit ini meliputi pembusukan pada batang, akar, dan bagian lainnya yang terinfeksi, ditandai dengan warna coklat atau kehitaman serta bau busuk.

Cara Pengendalian Busuk Lunak

Pengolahan lahan yang baik, rotasi tanaman, dan pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu rapat merupakan langkah pencegahan utama. Penyemprotan fungisida berbahan aktif tembaga, mancozeb, atau bakterisida asam oksolinik juga dapat digunakan.

6. Penyakit Busuk Hitam pada Kubis

Penyakit busuk hitam adalah salah satu penyakit serius yang dapat menyerang tanaman kubis dewasa dan menyebar dengan cepat.

Penyebab Busuk Hitam

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris, yang dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman sakit, biji kubis, dan tumbuhan inang.

Gejala Busuk Hitam

Gejala awal berupa daun yang menguning di bagian tepi, yang lama-kelamaan meluas ke tengah daun. Pada serangan berat, daun akan menguning seluruhnya dan mudah gugur.

Cara Pengendalian Busuk Hitam

Langkah pencegahan mencakup pengolahan lahan yang baik, rotasi tanaman, serta pengaturan jarak tanam. Penyemprotan bakterisida seperti streptomisin sulfat atau azoksistrobin dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Kesimpulan

Penyakit pada tanaman kubis memang menjadi tantangan serius bagi para petani. Mengetahui cara pencegahan dan pengendalian yang efektif sangat penting agar tanaman kubis dapat tumbuh optimal dan menghasilkan panen berkualitas tinggi.

Dengan mengidentifikasi gejala sejak dini dan melakukan langkah pencegahan yang tepat, kerugian yang disebabkan oleh penyakit pada kubis dapat dikurangi, bahkan dihindari. Mari terus belajar dan menerapkan teknik budidaya yang baik untuk menjaga hasil panen kubis yang optimal.


Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda menjaga tanaman kubis tetap sehat dan produktif.

Share :

Baca Juga

cara menyemai cabe

Hortikultura

Cara Menyemai Benih Cabe
budidaya tanaman nanas

Hortikultura

Budidaya Tanaman Nanas, Mudah untuk Pemula
Tanaman sirih

Produk Pertanian

Tanaman Sirih Kekayaan Indonesia dalam Sehelai Daun
Hama dan penyakit cabai

Hortikultura

Mengatasi Hama dan Penyakit Cabai yang Sering Menyerang
tanaman yang bisa membuat tidur lebih nyanyak

Hortikultura

Tanaman yang Bisa Membuat Tidur Lebih Nyenyak
pupuk untuk bawang merah

Hortikultura

Cara Menanam Bawang Merah di Rumah, Hanya 4 Langkah
cara menanam bawang daun

Hortikultura

Cara Menanam Bawang Daun di Rumah, Mudah untuk Pemula
Benih semangka terbaik

Hortikultura

10 Benih Semangka Terbaik, Kualitasnya Tidak Perlu Diragukan