Home / Uncategorized

Minggu, 6 Agustus 2023 - 18:10 WIB

Cara Pembentukan Kelompok Tani dan Dasar Hukumnya

Cara pembentukan kelompok tani (Source/Dokumentasi Pribadi)

Cara pembentukan kelompok tani (Source/Dokumentasi Pribadi)

Pembentukan kelompok tani memiliki peran yang krusial dalam pemberdayaan petani di sektor pertanian. Langkah-langkah yang terstruktur dan didasarkan pada peraturan yang tepat dapat mengoptimalkan manfaat kelompok tani sebagai wadah kolaborasi dan pengembangan potensi petani. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan dasar hukum dan cara pembentukan kelompok tani serta dampak positifnya terhadap pemberdayaan petani.

Dasar Hukum Pembentukan Kelompok Tani

1. Permentan No. 82/Permentan/OT.140/8/2013

Peraturan Menteri Pertanian ini memberikan pedoman mengenai pembentukan kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Peraturan ini menggarisbawahi pentingnya struktur organisasi pertanian yang kuat dan terkoordinasi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

2. Permentan No. 67/Permentan/SM.050/12/2016

Peraturan ini mengatur tentang pembinaan kelembagaan petani. Pembentukan kelompok tani tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga memerlukan pembinaan yang berkelanjutan untuk memastikan kelompok tani berfungsi dengan efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi anggotanya.

Cara Pembentukan Kelompok Tani

1. Membentuk Kelompok dengan Visi dan Misi

Minimal 20 petani berkumpul dan membentuk kelompok tani dengan visi dan misi yang seragam. Visi dan misi ini akan menjadi panduan bersama dalam pengembangan kelompok tani.

2. Berkoordinasi dengan PPL dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan

Kelompok tani berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang bertugas di wilayah tersebut melalui Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan. Koordinasi ini penting untuk memastikan pembinaan dan pengawalan yang tepat.

Baca Juga  Bioteknologi Pertanian, Perkembangan, dan Tantangannya

3. Penjelasan Mengenai Kelembagaan Pertanian

PPL wilayah memberikan penjelasan kepada seluruh anggota kelompok tani mengenai aspek-aspek kelembagaan dalam pertanian. Hal ini bertujuan agar anggota kelompok memiliki pemahaman yang baik mengenai pentingnya struktur organisasi.

4. Pemilihan Pengurus dan Susunan Organisasi

Anggota kelompok tani melakukan pemilihan pengurus kelompok serta menyusun struktur organisasi yang akan mengelola kegiatan kelompok secara efektif.

5. Pengumpulan Data Anggota

Data pribadi dan data usaha anggota kelompok tani dikumpulkan agar dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan program ke depan.

6. Pendirian Sekretariat Kelompok Tani

Pendirian sekretariat kelompok tani menjadi langkah penting dalam menjalankan administrasi dan mengkoordinasikan kegiatan kelompok.

7. Pembuatan Berita Acara Pembentukan Kelompok Tani

Berita acara pembentukan kelompok tani dibuat dan ditandatangani oleh ketua kelompok tani, PPL, dan kepala desa setempat sebagai bentuk keseriusan dan komitmen.

8. Penginputan Data ke Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan)

Data kelompok tani diinput ke dalam database Kementerian Pertanian melalui Simluhtan. Langkah ini penting untuk memantau dan mengawasi perkembangan kelompok tani secara nasional.

Manfaat dan Dampak Positif

Cara pembentukan kelompok tani ini bukanlah semata-mata formalitas. Langkah-langkah ini memiliki dampak positif yang signifikan bagi pemberdayaan petani:

Baca Juga  Teknik Mencangkok Memperbanyak Tanaman Buah dengan Mudah

1. Efisiensi Sumber Daya

Kelompok tani memungkinkan penggunaan sumber daya seperti lahan, benih, dan pupuk menjadi lebih efisien. Kolaborasi dalam pengadaan input pertanian dapat mengurangi biaya dan meningkatkan hasil panen.

2. Akses Pembiayaan Lebih Mudah

Kelompok tani memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan atau program pemerintah.

Keberadaan kelompok tani dapat memperkuat niat baik dalam memberikan bantuan finansial.

3. Pengetahuan dan Teknologi

Dalam kelompok tani, petani dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai teknik pertanian yang lebih baik. Ini berkontribusi pada peningkatan pengetahuan teknis dan inovasi dalam praktik pertanian.

4. Peningkatan Bargaining Power

Sebagai kelompok yang lebih besar, kelompok tani memiliki kekuatan tawar yang lebih tinggi dalam bernegosiasi dengan pembeli, pengepul, atau pasar. Ini dapat meningkatkan harga jual hasil panen petani.

Kesimpulan

Cara pembentukan kelompok tani bukan hanya formalitas, melainkan langkah penting dalam pemberdayaan petani. Dasar hukum dan prosedur yang jelas memberikan landasan yang kokoh bagi kelompok tani untuk berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi anggotanya. Dengan adanya kelompok tani yang kuat dan terorganisir dengan baik, petani dapat meraih hasil panen yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan, dan berperan aktif dalam memajukan sektor pertanian.

Share :

Baca Juga

Metode pengairan

Uncategorized

Metode Pengairan yang Efektif dalam Budidaya Tanaman
Manfaat rumput gajah

Uncategorized

Manfaat Rumput Gajah Bagi Pertanian dan lingkungan
Cara Menanam Umbi Garut

Uncategorized

Memiliki Banyak Khasiat, Ternyata Seperti ini Cara Menanam Umbi Garut
Urban farming

Uncategorized

Urban Farming Solusi Pertanian di Tengah Kota
Musim hujan dan musim kemarau

Uncategorized

Faktor Penyebab Musim Hujan dan Musim Kemarau di Indonesia
Hormon tumbuhan

Uncategorized

Hormon Tumbuhan Kunci Kesuksesan Pertumbuhan Tanaman
tanaman transgenik

Uncategorized

Tanaman Transgenik, Peluang atau Ancaman?
sprayer elektrik tidak keluar air

Uncategorized

Fungisida Kontak Pengertian, Cara Kerja, dan Keuntungannya