Prospek budidaya kembang kol di Indonesia sangat bagus karena peminatnya banyak dan harganya jualnya relatif menguntungkan. Bagi Anda yang ingin menjadi petani kembang kol wajib mengetahui cara menanam kembang kol di lahan seperti penjelasan berikut ini.
Mengenal Kembang Kol
Kembang kol (Brassica oleracea var. botrytis) berasal dari famili kubis-kubisan. Sayuran yang identik warna putih ini memiliki kadar klorofil paling rendah di antara jenis sayuran lainnya. Ada dua jenis kembang kol yang beredar di pasaran dalam negeri yakni kembang kol putih dan kuning.
Di luar negeri ada pula kembang kol warna hijau dan ungu. Berdasarkan ukuran tanaman, waktu masak, bentuk daun, kembang kol dibedakan menjadi dua yakni kembang kol pendek dan kembang kol besar. Biasanya sayur ini dimasak terlebih dahulu namun bisa juga dimakan mentahan.
Syarat Tumbuhnya
Ketika menentukan lahan penanaman maka perlu memperhatikan beberapa syarat di bawah ini:
- Kondisi tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik. Tanah liat berpasir lebih baik daripada tanah berlumpur. Tanah tidak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) dan Boron (Bo).
- Ketinggian tempat 800-2000 m dpl.
- Kelembapan optimum berkisar antara 80-90%.
- Iklim tropis dan sub-tropis.
- Suhu tempat minimum 15.5-18 oC dan maksimum 24 oC.
- Keasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan irigasi dan drainase yang memadai.
Cara Menanam
1. Pemilihan benih
Langkah awal dalam budidaya kembang kol yaitu memilih benih. Tentukan benih dari varietas mana yang ingin Anda tanam. Ada banyak varietas kembang kol yang dapat Anda pilih seperti new snow, farmers early no. 2, snow flowers, dan spring snow.
Selanjutnya, pilih benih yang memenuhi persyaratan seperti; benih harus utuh, tidak cacat atau mengalami luka. Benih juga harus bebas dari hama dan penyakit. Setelah itu, lakukan perlakukan benih seperti berikut:
- Sterilkan benih berupa biji kembang kol dengan melakukan perendaman dalam air hangat atau larutan fungisida selama 15-30 menit.
- Rendam benih dalam wadah. dengan air biasa Pilih benih yang tenggelam.
- Jika tidak ingin repot, Anda bisa membeli benih bersertifikat di toko pertanian.
2. Penyemaian
Siapkan media semai polybag atau wadah semacamnya. Isi dengan tanah dan pupuk kandang atau pupuk kompos yang sudah jadi. Buat lubang tanam sedalam 0,5 cm. Masukkan benih kembang kol ke dalam lubang dan tutupi dengan tanah.
Letakkan media semai di tempat teduh dan pastikan masih terkena sinar matahari. Semprot air menggunakan hand sprayer setiap sore dan pagi hari. Setelah berumur sebulan benih sudah berubah menjadi bibit siap tanam.
3. Pengolahan Tanah
Cangkul atau bajak lahan supaya tanah gembur sehingga pertumbuhan akar maksimal, sirkulasi oksigen ke tanah juga lancar. Buatlah bedengan selebar 1 m, bedengan 30 m dan panjang sesuai tanah. Beri pupuk kandang atau kompos kemudian pasangi bedengan dengan mulsa. Buatlah lubang tanam sedalam 3-5 cm.
4. Penanaman
Cara menanam kembang kol diawali dengan membasahi lubang tanam. Ambil bibit kembang kol dan pisahkan dengan media semai secara perlahan. Tanamlah bibit kembang kol di setiap lubang tanam. Tutupi dengan tanah hingga tanaman kokoh. Waktu penanaman ideal ialah sore hari.
5. Penyiraman
Saat masih awal masa tanam, lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore sehari 2 kali. Namun bila musim penghujan tiba, Anda tidak perlu melakukan proses penyiraman. Setelah tanaman berusia kurang lebih sekitar 30 hari, lakukan penyiraman setiap 2 hingga 3 hari sekali dan sesuaikan dengan kondisi lahan.
6. Pemupukan susulan
Pemberian pupuk susulan tiga kali selama fase pertumbuhan. Berikut jenis dan dosis pupuk yang dibutuhkan kembang kol.
- Pertama, diberikan 7-10 hari setelah tanam (HST), terdiri dari SP-36 150 kg / ha, urea 75 kg / ha, ZA 150 kg / ha dan KCl 75 kg / ha
- Kedua, pada 20 HST yang terdiri dari urea 75 kg / ha, ZA 150 kg / ha, SP-36 75 kg / ha dan KCl 150 kg / ha.
- Ketiga, pada 30-35 HST, terdiri dari urea 100 kg / ha, ZA 150 kg / ha dan KCl 150 kg / ha. Jika perlu, sediakan juga pupuk daun dengan N dan K. tingkat tinggi.
7. Perawatan tanaman
Selain pemupukan, ada juga jenis perawatan lainnya. Berikut ulasannya.
- Penyulaman. Bila ada tanaman yang rusak atau mati maka segera ganti dengan yang baru. Lakukan hal ini selama 2 minggu dari awal penanaman.
- Penyiangan. Siangi tanaman dari gulma dan benda lainnya yang berpotensi menganggu tanaman. Penyiangan dihentikan pada akhir fase vegetatif.
- Perempelan. Lakukan perempelan sedini mungkin pada pucuk yang keluar dari cabang. Hal ini berpengaruh pada kualitas bunga yang terbentuk.
8. Pengendalian hama dan penyakit
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka perlu upaya pengendalian hama dan penyakit yang menyerang. Berikut jenis hama dan penyakit yang menyerang kembang kol lengkap dengan cara mengendalikannya.
- Ulat daun (Plutella xylostella) : menggunakan larutan insektisida berbahan aktif, seperti Abamectin, Alfa-sepermetrin, Asefat, dan sebagainya.
- Ulat Krop (Crocidolomia binotalis) : penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Agrimec 18 EC, Amcomec 18 EC, Amect 18 EC, Calebtin 18 EC, dan sebagainya.
- Penyakit bercak cokelat : karena tanaman kekurangan unsur boron. Cara mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan menambahkan borax sesuai dosis anjuran.
- Ekor cambuk : karena pH tanah terlalu asam. Atasi dengan menambahkan kapur dolomit pada lahan.
Cara Panen
Tanaman kembang kol termasuk tanaman semusim (annual plants). Siklus hidupnya tergolong pendek sehingga cepat panen. Umumnya pemanenan setelah tanaman bermur 30-55 hari pasca tanam.
- Cabut akar atau memotong bagian akarnya menggunakan pisau atau gunting tanam.
- Panenlah secara hati- hati jangan sampai bunganya rusak.
- Setelah itu masukkan dalam keranjang dan jika ingin tetap segar anda dapat memercikkan sedikit air.
Demikian panduan lengkap cara menanam kembang kol di lahan. Semoga artikel ini memberi wawsan baru bagi Anda. Untuk mendapatkan informasi seputar pertanian, silakan ikuti taniuntung.com.
Referensi
Lingga, Lanny. 2010. Cerdas Memliih Sayuran : Plus Minus 54 Jenis Sayuran. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka.
Zen, S., Rahmawati, S., Afghani, M. A. Edible Flower Indonesia : Kajian Biologi dan Potensi Pemanfaatannya.