Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, kita perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan manusia. Penggunaan pestisida dalam pertanian modern telah menyebabkan pencemaran lingkungan dan potensi dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan teknologi alternatif yang lebih aman, seperti pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Apa Itu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) ?
PGPR adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Mereka memberikan banyak manfaat, termasuk mencegah penyakit tanaman, memacu pertumbuhan tanaman, dan memproduksi hormon tanaman seperti auksin, sitokinin, dan giberellin.
Peran PGPR dalam Meningkatkan Produksi Pertanian
PGPR pertama kali ditemukan oleh Kloepper dan Scroth pada tahun 1982. Mereka menemukan bahwa PGPR dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit. Bakteri PGPR juga memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen bebas dari alam dan menyediakan mineral yang diperlukan oleh tanaman, seperti besi, fosfor, dan belerang.
Manfaat PGPR bagi Tanaman
1. Mencegah dan Mengendalikan Penyakit Tanaman
Bakteri PGPR mampu menekan pertumbuhan penyakit melalui berbagai mekanisme, termasuk produksi antibiotik, penghambatan pertumbuhan patogen, dan konkurasi dengan patogen untuk nutrisi.
2. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi
PGPR juga berperan sebagai biofertilizer. Mereka dapat meningkatkan penyerapan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, sulfur, dan besi oleh tanaman.
3. Memproduksi Fitohormon
Bakteri PGPR menghasilkan fitohormon seperti asam indol asetat, sitokinin, dan giberellin, yang merangsang pertumbuhan akar tanaman, meningkatkan penyerapan unsur hara, dan mengurangi efek negatif etilen pada tanaman.
Cara Penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria
1. Perlakuan Benih
Untuk meningkatkan hasil pertanian, benih dapat direndam dalam larutan PGPR sebelum penanaman. Waktu perendaman bervariasi tergantung pada jenis benih.
2. Perlakuan Bibit
Perlakuan bibit dengan PGPR dapat dilakukan dengan cara merendam bibit beberapa saat sebelum penanaman.
3. Perlakuan pada Tanaman
Pada tanaman yang sudah tumbuh, PGPR dapat diaplikasikan pada daerah perakaran. Hal ini dapat mengurangi kejadian dan keparahan penyakit serta meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Perbandingan Pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dengan EM4 dan MOL
EM4 (Effective Microorganism) dan MOL (Micro Organisme Lokal)
EM4 dan MOL juga merupakan mikroorganisme yang digunakan dalam pertanian. Namun, perbedaan mendasar terletak pada bahan dasar pembuatannya dan manfaat yang diberikan.
EM4 dibuat dari buah-buahan dan memiliki manfaat dalam mempercepat pembuatan kompos dan meningkatkan kesuburan tanah.
MOL berasal dari bahan tertentu seperti kotoran hewan, sampah dapur, dan bonggol pisang. MOL juga digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan dapat digunakan sebagai pupuk daun.
PGPR vs. EM4 dan MOL
PGPR khususnya berfokus pada perbaikan fisiologi tanaman, pengendalian penyakit, dan peningkatan penyerapan nutrisi. Mereka berkoloni di sekitar perakaran tanaman, memberikan manfaat yang lebih spesifik dalam meningkatkan produksi pertanian.
Kesimpulan Pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)
Pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai alternatif untuk meningkatkan produksi pertanian yang aman dan berkelanjutan telah terbukti efektif. Bakteri ini memberikan banyak manfaat, mulai dari melindungi tanaman dari penyakit hingga meningkatkan penyerapan nutrisi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan aplikasi PGPR, kita dapat mengambil langkah-langkah positif menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan dan produktif. Semua ini membuktikan bahwa PGPR adalah solusi yang cerdas untuk pertanian masa depan yang berkelanjutan.