Pupuk dan Pemupukan – Pupuk Anorganik atau Pupuk Kimia adalah pupuk yang dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih murni daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Dalam hal cara penggunaan/aplikasi, pupuk kimia terbaik lebih praktis dan mudah jika dibandingkan dengan pupuk organik. Oleh sebab itu petani rata-rata lebih banyak menggunakan pupuk kimia/anorganik.
Keunggulan Pupuk Kimia (Anorganik) dan Kandungan Nutrisinya
Kandungan hara yang terdapat pada pupuk kimia tersedia dalam bentuk senyawa kimia yang mudah terlarut, sehingga mudah dan cepat diserap oleh akar tanaman. Pupuk kimia/anorganik memberikan nutrisi yang langsung terlarut ke tanah dan siap diserap tumbuhan tanpa memerlukan proses pelapukan. Tiga senyawa utama dalam pupuk anorganik yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Kandungan NPK dihitung dengan pemeringkatan NPK yang memberikan label keterangan jumlah nutrisi pada suatu produk pupuk anorganik. Secara umum, nutrisi NPK yang siap diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik mencapai 64%, sedangkan pupuk organik hanya menyediakan di bawah 1% dari berat pupuk yang diberikan. Inilah yang menyebabkan mengapa pupuk organik harus diberikan dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pupuk anorganik. Namun penggunaan dalam jangka panjang, pupuk kimia dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, merusak struktur dan sifat-sifat fisik tanah. Oleh sebab itu penggunaan pupuk kimia/pupuk anorganik harus diimbangi dengan pupuk organik (pupuk kandang/kompos).
Jenis Pupuk Kimia (Anorganik) yang Sering Digunakan Petani
Secara umum, pupuk kimia dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu berdasarkan bentuk dan berdasarkan kandungan. Berdasarkan bentuknya, terdapat 2 jenis pupuk yaitu pupuk padat dan pupuk cair. Berdasarkan kandungannya, terdapat 2 jenis pupuk kimia yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung 1 jenis unsur hara, contohnya urea. Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari 1 unsur hara, misalnya pupuk NPK. Berikut ini beberapa jenis pupuk yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh petani ;
1. Pupuk NPK
a. Pupuk NPK Mutiara 16-16-16
Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 merupakan pupuk majemuk yang paling banyak digunakan. Pupuk ini berbentuk granul (butiran) berwarna biru langit dan mudah larut dalam air. Pupuk NPK Mutiara dapat digunakan pada semua jenis tanaman, seperti tanaman sayuran, tanaman pangan maupun tanaman perkebunan dan industri. Kandungan utama pupuk ini yakni 3 unsur makro, yang terdiri dari nitrogen (N) sebesar 16%, phosphat (P) 16% dan Kalium (K) 16%. Juga dilengkapi dengan kalsium (CaO) dan magnesium (MgO) dalam jumlah kecil. Pupuk NPK Mutiara bisa diaplikasikan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan.
b. Pupuk NPK Basf 15-15-15
Pupuk NPK BASF adalah salah satu jenis pupuk majemuk yang mengandung sedikitnya 5 unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan tanaman. Pupuk ini berbentuk butiran granul berwarna biru pudar yang biasanya dikemas dalam kemasan plastik. Pupuk NPK BASF dibuat menggunakan proses Odda melalui pelarutan batuan fosfat menggunakan asam nitrat. Pupuk NPK BASF hingga saat ini masih diimpor dari Jerman oleh karenanya harganya masih tergolong cukup mahal. Kendati sangat mahal, pupuk ini tetap laris dipasaran karena khasiatnya yang cukup baik bagi pertumbuhan tanaman dengan reaksi yang cukup cepat. Pupuk NPK BASF mengandung 15% N (Nitrogen), 15% P205 (Phosphate), 15% K20 (Kalium), 0.5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Karena kandungan tersebut pupuk ini juga dikenal dengan istilah Pupuk NPK 15-15-15 NITROPHOSKA.
c. Pupuk NPK Phonska
Pupuk NPK Phonska di produksi oleh perusahaan milik pemerintah (BUMN) yaitu PT. Petrokimia Gresik yang merupakan produsen pupuk terbesar dan terlengkap di Indonesia. Pupuk NPK Phonska merupakan salah satu pupuk yang disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya jauh lebih murah dan terjangkau. NPK Phonska tidak dijual bebas dan didistribusikan secara tertutup sehingga hanya dijual ke petani yang tergabung dalam kelompok tani yang telah terdaftar.
2. Pupuk Phospat
Pupuk phosphor/phosphat yang populer di masyarakat yaitu pupuk TSP, SP 36 dan SP 18. Perbedaan dari ketiga jenis pupuk phosphat tersebut adalah persentase kandungannya, yakni pupuk TSP (kandungan fosfor 46%), pupuk SP 36 (kandungan fosfor 36%), pupuk SP 18 (kandungan fosfor 18%). Unsur fosfor (P) berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena fosfor termasuk unsur hara makro esensial. Konsentrasi fosfor (P) pada tanaman umumnya antara 0,1% – 0,4%. Unsur P terd
apat diseluruh sel hidup tanaman yang menyusun jaringan tanaman seperti fitin, asam nukleat dan fosfolipida. Pada umumnya pupuk phosphat sukar dilarutkan, sehingga penggunaannya lebih sering ditaburkan pada bedengan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. Peranan unsur phospor antara lain penting untuk pertumbuhan sel, pembentukan akar halus dan rambut akar, memperkuat jerami agar tanaman tidak mudah rebah, memperbaiki kualitas tanaman, pembentukan bunga, buah, dan biji, serta memperkuat daya tahan terhadap penyakit. Fosfor juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga dan buah. Struktur perakaran yg sempurna memberikan daya serap nutrisi yang
a. Pupuk TSP – Kandungan phosphor 46%
b. Pupuk SP 36 – Kandungan phosphor 36%
c. Pupuk SP 18 – Kandungan phosphor 18%
3. Pupuk Nitrogen
a. Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia terbaik yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.
b. Pupuk ZA
Pupuk ZA adalah pupuk nitrogen berkadar rendah, kandungan nitrogen pada pupuk ZA lebih rendah daripada pupuk urea. Pupuk ZA mengandung 2 unsur hara, yaitu nitrogen dalam bentuk amonium sebesar 20% dan belerang sebesar 23%. Pupuk ini berbentuk kristal dan berwarna putih atau orange. Pupuk ZA mudah larut dalam air, tidak higroskopis (menghisap air), senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu yang lama. Pupuk ZA dapat aplikasikan pada semua jenis tanaman, baik sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan.
c. Pupuk Cantik
PUPUK CANTIK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen dan Calsium. Pupuk Cantik berbentuk butiran (granul) berwarna putih susu, bersifat higroskopis, mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh akar tanaman. Kandungan hara pada pupuk cantik yaitu nitrogen (N) sebesar 27% dan Kalsium (CaO) 12%. Kandungan nitrogen pada pupuk cantik terdiri atas 13,5 % Nitrogen dalam bentuk Nitrate (NO3-) yang mudah larut dan dapat segera diserap langsung oleh tanaman, serta 13,5 % Nitrogen dalam bentuk Ammonium (NH4+) yang mempunyai aktifitas proses lebih panjang, sehingga mengurangi hilangnya unsur Nitrogen akibat penguapan dan pencucian. Sedangkan kandungan kalsium pada pupuk cantik sebesar 12% dalam bentuk CaO (Calcium Oksida) yang mudah larut dan cepat diserap oleh tanaman.
4. Pupuk Kalium
a. Pupuk Kalium Clorida
Pupuk kalium clorida yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh petani adalah pupuk KCl. Pupuk KCL biasanya berbentuk kristal dan berwarna merah atau putih. Pupuk KCL atau pupuk MOP (Muriate off Potash) memiliki kandungan unsur kalium (K) dan Clorida (Cl). Kandungan Kalium pada pupuk KCL cukup tinggi yaitu 60% dalam bentuk K20 dan Clorida (Cl) sebesar 35%. Pupuk ini sangat cocok diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan kalium pada tanaman yang memiliki sifat toleran terhadap unsur Clorida (Cl). Juga sangat baik digunakan pada tanah dengan kadar Clorida rendah. Manfaat pupuk KCl antara lain ; Meningkatkan hasil panen, Menguatkan batang tanaman, Membantu pembentukan protein dan karbohidrat, Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, Meningkatkan daya tahan tahan terhadap kekeringan, Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit, Meningkatkan kualitas buah.
b. Pupuk Kalium Sulfat
Pupuk kalium sulfat merupakan pupuk kalium pioner di pasaran Indonesia. Keberadaannya adalah yang pertama diantara pupuk-pupuk kalium lainnya. Pupuk kalium sulfat dibuat dari campuran kalium oksida dan asam belerang sehingga penamaannya sering disebut sebagai pupuk ZK atau zwavelzure kali. Pupuk ini berbentuk butiran-butiran kecil dengan warna putih. Sifatnya tidak higroskopis dan bereaksi asam jika diaplikasikan ke tanah. Pupuk kalium sulfat dipasaran dapat ditemui dalam 2 macam. Yang pertama adalah ZK 90 dengan kandungan K2O sebesar 45% hingga 90% dan ZK 96 yang memiliki kandungan K2O sebesar 52%.
5. Kapur Pertanian
a. Pupuk Dolomit
Pupuk dolomit mengandung unsur kalsium dan magnesium. Kapur dolomit banyak dipakai untuk mengapur tanah asam. Bahkan, kapur ini paling baik dibandingkan dengan kapur lainnya. Diantara jenis-jenis kapur pertanian, dolomit merupakan kapur yang paling populer dan paling banyak digunakan di Indonesia. Kandungan pupuk dolomit yaitu kalsium oksida (
CaO) dan magnesium oksida (MgO) 47% serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya 85%.
b. Kapur Tohor
Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida (CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius. Kapur berfungsi untuk menaikkan pH tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, menetralisir senyawa-senyawa beracun baik organik maupun non anorganik, merangsang populasi & aktivitas mikroorganisme tanah. Pada Tanaman berfungsi memacu pertumbuhan akar dan membentuk perakaran yang baik, membuat tanaman lebih hijau dan segar serta mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi dan mutu hasil panen.
6. Pupuk Daun
Pupuk daun adalah pupuk pelengkap yang umumnya diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke daun dan keseluruh bagian tanaman. Pupuk daun digunakan pada hampir seluruh kegiatan bercocok tanam. Karena peran unsur hara mikro yang begitu penting, maka pemberian pupuk daun dianggap wajib dan seharusnya tidak diabaikan Jika hanya mengandalkan pupuk akar yang pada umumnya hanya mengandung unsur hara makro, tentu saja kebutuhan unsur mikronya tidak terpenuhi. Pupuk daun rata-rata mengandung unsur hara makro dan mikro yang terdiri dari unsur N 9,01 %., P205 5,80 %., dan K20 6,12 % serta unsur lainnya seperti S 1,89 %., Mg 0,03 %., Fe 0,02 %., Zn 37,22 %, Mo 47,91 %., Mn 57,58 %., Co 4,66 ppm, B 0,04 % dan Cu 0,01 %.
7. Pupuk Kalsium
Kadangkala pemberian pupuk dolomit/kapur melalui akar tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur kalsium, sehingga kalsium perlu diberikan dengan penyemprotan. Gejala nyata dari tanaman yang kekurangan kalsium diantaranya adalah rontok bunga dan buah, ujung buah dan tangkai menguning, kulit buah mudah pecah, buah mudah busuk dan sebagainya. Untuk itu tanaman perlu diberikan pupuk dengan kandungan kalsium tinggi yang dapat diaplikasikan dengan cara dikocor dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman. Beberapa contoh pupuk kalsium yang banyak dijual antara lain pupuk Kalsium Cap Kumbang, Cap Tawon, Anrin, Agrical, Power Call dan lain sebagainya.