Cara Menghitung Kebutuhan Mulsa Per Hektare

TANIUNTUNG.com – Cara menghitung kebutuhan mulsa perlu untuk diketahui petani. Pasalnya, mulsa merupakan salah satu bagian penting dalam praktik budi daya tanaman.

Lantas, bagaimanakah cara untuk menghitung kebutuhan mulsa per herktare? Temukan jawabannya pada uraian di bawah ini. 

Apa itu Mulsa?

Mulsa adalah jenis penutup tanah baik alami maupun sintetis yang banyak digunakan untuk kegiatan budidaya tanaman, contohnya sekam, pelepah pisang, jerami padi.

Mulsa sintetis kebanyakan berbahan plastik, warnanya pun beragam di antaranya mulsa plastik perak hitam (MPHP), mulsa berwarna hitam putih, mulsa dengan warna biru, mulsa transparan, mulsa berwarana hitam, mulsa kuning, dan mulsa berwarna seperto alumunium foil. Efektivitas mulsa sebagai penahan air hujan berbeda-beda tergantung jenis bahannya.

Manfaat Mulsa

Penggunaan mulsa dalam budidaya tanaman ternyata memiliki sejumlah manfaat. Berikut beberapa manfaat mulsa untuk tanaman.

1. Pelindung dari terjangan air hujan.
2. Menambah produksi tanaman dan tinggi tanaman.
3. Mengurangi evaporasi.
4. Mengatur fluktuasi temperature tanah.
5. Menambah daya infiltrasi air.
6. Mempertahankan ketersediaan unsur hara dalam tanah.
7. Mencegah pertumbuhan gulma.

Cara Menghitung Kebutuhan Mulsa

Perhitungan kebutuhan musal sebenarnya tidak terlalu rumit. Hanya saja, Anda memerlukan ketelitian agar tidak salah perhitungan karena ketepatan dalam menghitung kebutuhan mulsa akan mempengaruhi biaya produksi.

Nah, di sini akan dicontohkan perhitungan mulsa plastik. Mulsa plastik di pasaran tersedia ukuran lebar 80-120 cm dengan panjang kisaran 30 m per kg. Biasanya 1 roll netto 17-19 kg atau 1 roll sekitar 500-an meter. Harga per roll mulsa di online shop sekitar 500-700 ribuan per roll (jenis MPHP).

Langkah-langkah menghitung kebutuhan mulsa

1. Hitung luas lahan. Misal lahan yang dimiliki 1 hektar.
2. Rumus konversi dari satuan hektar ke satuan cm2. Diketahui 1 ha = 100.000.000 cm2 , asumsikan panjang x lebar =10.000 cm x 10.000 cm.
3. Tentukan lebar bedengan dan lebar parit serta jumlah bedengannya. Misal lebar bedengan 1 meter = 100 cm dan lebar parit 0,5 meter = 50 cm, maka jumlah bedengannya = lebar lahan/jumlah lebar bedengan dan parit = 10.000/(100+50) = 10.000/150 = 66,67 dibulatkan menjadi 67 bedengan (dilebihkan biar mulsanya tidak kurang).
4. Mulsa untuk lahan 1 ha atau 10.000 cm x 10.000 cm = jumlah bedengan x panjang bedengan = 67 x 10.000 cm = 670.000 cm atau 6.700 meter

Jadi, jika 1 roll mulsa dengan asumsi panjang 500 meter maka membutuhkan 6.700 m : 500 m = 13,4 sekitar 13,5 roll atau 14 roll mulsa.

Selain penjelasan di atas, Wiryanta dalam bukunya tentang budidaya cabai dan tomat juga menerangkan seputar tata cara menghitung kebutuhan mulsa. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Kebutuhan mulsa plastik untuk penanaman 16.000-17.000 populasi cabai di lahan seluas 1 ha dengan jarak penanaman 75 cm x 50 cm sekitar 12 roll. Lebar mulsa 120 cm. 
2. Kebutuhan mulsa plastik MPHP untuk penanaman tomat sebanyak 18.000 populasi di lahan seluas 1 ha dengan jarak tanam 70 x 50 cm membutuhkan sekitar 10 roll mulsa plastic lebar 120 cm.

Itulah cara menghitung kebutuhan mulsa per hektar yang perlu Anda pahami. Semoga artikel ini membantu Anda untuk menghitung kebutuhan mulsa dengan tepat. 

REFERENSI

Tim Penulis. (2008). Panduan Lengkap Kakao. (T. Wahyudi, T. Panggabean, & Pujiyanto, Eds.) Jakarta: Penebar Swadaya.

Wiryanta, B. T. (2008). Bertanam Tomat. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Wiryanta, B. T. (2022). Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Bertanam Cabai Pada Musim Hujan. Jakarta: AgroMedia Pustaka.