Home / Hortikultura / Perkebunan / Produk Pertanian / Tanaman Pangan

Senin, 4 September 2023 - 11:46 WIB

Dosis Pemberian Kapur Dolomit yang Tepat

Dosis pemberian kapur dolomit (source/Dokumentasi Pribadi)

Dosis pemberian kapur dolomit (source/Dokumentasi Pribadi)

Dalam dunia pertanian yang terus berkembang, salah satu aspek kunci yang perlu diperhatikan adalah keasaman tanah. Tanah yang terlalu asam dapat menjadi penghambat pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif. Oleh karena itu, penting untuk memahami dosis pemberian kapur dolomit dan bagaimana menggunakannya dengan efektif dalam mengatasi masalah keasaman tanah. Artikel ini akan membahas dengan detail segala yang perlu Anda ketahui tentang dosis pemberian kapur dolomit untuk pertanian yang sukses.

Mengapa Kita Memerlukan Kapur Dolomit

Sebelum kita membahas dosis dan cara penggunaan kapur dolomit, mari kita pahami mengapa kapur dolomit sangat penting dalam pertanian. Tanah yang terlalu asam, dengan pH yang rendah, dapat menghambat ketersediaan unsur hara bagi tanaman dan pertumbuhan mikroorganisme yang mendukung ekosistem tanah yang sehat. Kapur dolomit, yang mengandung kalsium dan magnesium karbonat, adalah solusi yang efektif untuk menetralkan keasaman tanah dan meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan.

Tujuan pH Tanah yang Diinginkan

Pertama-tama, penting untuk menetapkan tujuan pH tanah yang diinginkan. pH tanah adalah ukuran tingkat keasaman atau kebasaan tanah, dan skala pH berkisar dari 0 hingga 14. Untuk tujuan pertanian praktis, tujuannya adalah untuk menjaga pH tanah bagian atas di atas 5,5 menggunakan metode CaCl2. Ini adalah tingkat pH yang mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dosis Kapur Dolomit

Berapa banyak kapur dolomit yang diperlukan untuk mencapai pH yang diinginkan dalam tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci:

Baca Juga  10 Insektisida Murah Terbaik untuk Cabe

a. pH Tanah Saat Ini

pH tanah saat ini adalah titik awal dalam perhitungan dosis kapur dolomit. Semakin rendah pH tanah saat ini, semakin besar kebutuhan kapur untuk menaikkannya.

b. Faktor Tekstur Tanah

Tekstur tanah juga memainkan peran penting dalam menentukan dosis kapur dolomit yang diperlukan. Tekstur tanah dapat digolongkan menjadi tiga kategori utama:

Lempung sampai lempung berliat memiliki faktor tekstur sebesar 4.

Lempung berpasir memiliki faktor tekstur sebesar 3.

Pasir memiliki faktor tekstur sebesar 2.

Perhitungan Dosis Pemberian Kapur Dolomit

Dalam perhitungan dosis kapur dolomit, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Kebutuhan kapur (ton per hektar) = (pH target – pH saat ini) × faktor tekstur tanah

Mari lihat contoh perhitungan untuk lebih memahami konsep ini:

1. Agar meningkatkan pH tanah dari 4,8 (CaCl2) pada tanah berpasir menjadi pH 5,5 (CaCl2), jumlah kapur yang diperlukan adalah (5,5 – 4,8) × 3 = 2,1 ton per hektar.

2. Untuk mengangkat pH tanah dari 4,8 (CaCl2) pada tanah lempung berpasir menjadi pH 5,5 (CaCl2), dosis kapur yang diperlukan adalah (5,5 – 4,8) × 3 = 2,1 ton per hektar.

3. Jika Anda ingin menaikkan pH tanah dari 4,8 (CaCl2) pada tanah lempung sampai lempung berliat menjadi pH 5,5 (CaCl2), maka kebutuhan kapurnya adalah (5,5 – 4,8) × 4 = 2,8 ton per hektar

Pentingnya Pengetahuan tentang Tekstur Tanah

Seperti yang dapat kita lihat dari contoh-contoh di atas, kapur dolomit lebih banyak dibutuhkan untuk menaikkan pH tanah pada tanah dengan tekstur yang lebih berliat daripada pada tanah berpasir. Oleh karena itu, pengetahuan tentang tekstur tanah Anda adalah kunci untuk menentukan dosis yang tepat.

Baca Juga  5 Manfaat Kapur Dolomit untuk Tanaman, Apa Saja?

Waktu yang Tepat untuk Pengapuran

Selain dosis yang tepat, waktu pengapuran juga memiliki peran penting dalam keberhasilan proses ini. Waktu yang ideal untuk mengaplikasikan kapur dolomit adalah pada penghujung musim kemarau, ketika hujan tidak turun dengan intensitas tinggi. Hal ini memungkinkan kapur untuk meresap dan merata dalam tanah dengan baik.

Distribusi Kapur dalam Tanah

Kapur dolomit tidak bergerak dengan mudah melalui tanah, oleh karena itu, pencampurannya dengan tanah bagian atas melalui pengolahan tanah akan membantu distribusi yang lebih merata. Idealnya, ini harus dilakukan sebelum penanaman.

Manfaat pH Tanah yang Optimal

Saat tanah memiliki pH yang optimal, yaitu sedikit di atas 5,5 (CaCl2), berbagai manfaat dapat dirasakan:

  1. Unsur hara menjadi lebih tersedia bagi tanaman.
  2. Mikroorganisme yang mendukung kesehatan tanah dapat berkembang dengan baik.
  3. Pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.
  4. Hasil panen lebih produktif.

Kesimpulan

Dosis pemberian kapur dolomit dalam pertanian adalah langkah penting untuk mencapai pH tanah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan memahami dosis yang diperlukan, faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan kapur, dan langkah-langkah pelaksanaannya, petani dapat memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal dan hasil panen yang melimpah.

Share :

Baca Juga

Penyakit tanaman kopi

Perkebunan

Pengenalan Penyakit Tanaman Kopi untuk Menjaga Hasil Panen
mulsa plastik terbaik

Hortikultura

Cara Menghitung Kebutuhan Mulsa Per Hektare
benih cabe rawit hijau

Hortikultura

7 Benih Cabe Rawit Hijau Termurah
budidaya bayam cabut

Hortikultura

Budidaya Bayam Cabut di Polybag, Mudah untuk Pemula
Cara Budidaya Uwi

Tanaman Pangan

Sudah Jarang Di Temukan, Ternyata Seperti ini Cara Budidaya Uwi
Varietas Semangka Unggul

Produk Pertanian

9 Rekomendasi Varietas Semangka Unggul yang Besar dan Manis
pembuahan buah durian diluar musim

Perkebunan

Pembuahan Buah Durian Diluar Musim
cara menanam strawberry

Hortikultura

Cara Menanam Strawberry, Bisa Dilakukan di Rumah