Pada era modern ini, semakin banyak orang yang mengutamakan gaya hidup sehat dengan mencari makanan yang kaya akan gizi. Salah satu makanan yang sedang naik daun adalah edamame, jenis kedelai yang berasal dari Jepang. Edamame tidak hanya menjadi camilan yang populer, tetapi juga digunakan dalam berbagai hidangan, seperti salad dan jus. Kandungan gizi yang kaya serta manfaatnya yang baik untuk kesehatan membuat edamame semakin dicari. Artikel ini akan membahas potensi cara budidaya edamame di Indonesia, teknik budidayanya, dan peluang bisnisnya.
Potensi Kedelai Edamame di Indonesia
1. Konsumsi Kedelai di Indonesia
Kedelai merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,95 juta ton per tahun, dengan laju konsumsi yang terus meningkat sekitar 12,89% setiap tahunnya. Namun, pemerintah hanya mampu memproduksi sekitar 29% dari kebutuhan nasional akan kedelai. Salah satu faktor penyebab penurunan produksi kedelai adalah berkurangnya lahan pertanian yang tersedia untuk budidaya kedelai. Pada tahun 2012, luas lahan panen kedelai mencapai 567.624 hektar, namun pada tahun 2013, luas lahan tersebut menurun menjadi 550.793 hektar.
2. Budidaya Kedelai di Lahan Kering
Salah satu alternatif untuk mengatasi penurunan produksi kedelai adalah dengan memanfaatkan lahan kering. Lahan kering adalah lahan yang dapat digunakan untuk pertanian dengan ketersediaan air terbatas, biasanya hanya mengandalkan curah hujan. Lahan ini memiliki kondisi agro-ekosistem yang beragam, umumnya berlereng dengan kondisi kemantapan lahan yang labil, terutama bila pengelolaannya tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah. Ada tiga jenis penggunaan lahan kering dalam usaha pertanian: lahan kering berbasis palawija (tegalan), lahan kering berbasis sayuran (dataran tinggi), dan pekarangan.
3. Permasalahan dalam Budidaya Kedelai di Lahan Kering
Meskipun lahan kering memiliki potensi untuk budidaya kedelai, petani sering mengalami berbagai masalah dalam proses budidayanya. Beberapa permasalahan utama dalam usahatani lahan kering meliputi:
- Erosi
Terutama terjadi pada lahan yang miring dan tidak tertutup vegetasi secara rapat.
- Kesuburan Tanah
Umumnya rendah akibat proses erosi yang berlanjut.
- Ketersediaan Air
Sangat terbatas dan tergantung pada curah hujan.
- Produktivitas Lahan
Cenderung menurun (leveling off).
- Variabilitas Kesuburan Tanah
Tinggi, serta variasi spesies tanaman yang ditanam.
- Penurunan Modal Sosial-Ekonomi dan Budaya
Memudarnya nilai-nilai budaya dan rendahnya adopsi teknologi maju.
- Keterbatasan Modal dan Infrastruktur
Tidak sebaik di daerah sawah.
Cara Budidaya Edamame
1. Apa Itu Edamame?
Edamame adalah jenis kedelai (Glycine max L. Merr.) yang berasal dari Jepang. Biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat Asia sebagai sayuran serta camilan kesehatan. Kedelai edamame dipanen ketika polongnya masih hijau dan muda atau ketika pengisian polong sudah mencapai 80-90%. Edamame memiliki ukuran biji yang jauh lebih besar dari kedelai biasa, bobot 100 biji mencapai 30 gram, dan jumlah biji per polong lebih dari 2. Rasanya agak manis dengan tekstur biji dan polong yang lembut.
2. Kandungan Gizi Edamame
Edamame memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Setiap 100 gram edamame mengandung sekitar 582 kalori, 11,4 gram protein, 7,4 gram karbohidrat, 6,6 gram lemak, 140 milligram posfor, 70 milligram kalsium, 1,7 milligram besi, 140 milligram kalium, 100 milligram vitamin A/karoten, 0,27 milligram vitamin B1, 0,14 milligram vitamin B2, 1 milligram vitamin B3, dan 27% vitamin C.
3. Budidaya Edamame
Budidaya edamame tidak jauh berbeda dengan kedelai biasa. Pemanenan dapat dilakukan di awal ketika polong telah terisi, sehingga tidak memerlukan pengeringan brangkasan dan pembijian. Edamame dapat tumbuh baik di dataran tinggi dengan suhu optimal berkisar antara 20°C hingga 30°C. Tanah yang cocok memiliki drainase yang baik, subur, gembur, dan kaya akan bahan organik.
4. Teknik Budidaya Edamame
- Bersihkan lahan dari gulma, kotoran, dan sisa tanaman lama.
- Beri pupuk kandang.
- Buat guludan atau bedengan kasar dengan traktor.
- Siapkan sistem pengairan.
- Buat jarak tanam sekitar 20 cm x 20 cm.
- Tanam bibit edamame dan tutup lubang tanah.
- Lakukan penyiraman secara rutin dengan air yang cukup.
- Lakukan penyemprotan pestisida secara berkala.
Peluang Bisnis Budidaya Edamame
1. Pasar Potensial
Edamame memiliki potensi pasar yang besar di dalam negeri maupun untuk ekspor. Restoran-restoran yang menyajikan hidangan Jepang banyak memesan edamame sebagai salah satu bahan baku utama dalam masakan mereka.
2. Pendapatan Yang Menggiurkan
Budidaya edamame bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Contohnya, seorang petani seperti Arif Marjuki dari Bogor bisa memanen 60 kg hingga 70 kg edamame basah dalam waktu 70 hari, dengan harga jual berkisar Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per kg. Dengan omzet seperti itu, bisnis budidaya edamame bisa menghasilkan pendapatan mencapai Rp 30 juta per minggu.
3. Berbagai Potensi Lokasi
Edamame dapat tumbuh baik di dataran tinggi dengan suhu yang sesuai. Ada banyak lokasi di Indonesia yang memenuhi syarat ini, sehingga membuka peluang bagi banyak petani untuk menanam edamame.
Kesimpulan
Cara budidaya edamame merupakan peluang bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Kedelai jenis ini memiliki potensi pasar yang besar, dan teknik budidayanya tidak terlalu sulit. Dengan perawatan yang baik, petani dapat memperoleh hasil panen yang menggiurkan. Selain itu, budidaya edamame dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi kedelai di lahan kering yang semakin terbatas. Jadi, jika Anda tertarik untuk terlibat dalam bisnis pertanian yang menguntungkan, pertimbangkan untuk membudidayakan edamame.