Penyakit bercak ungu, sering disebut sebagai penyakit trotol oleh petani, merupakan salah satu masalah serius dalam budidaya bawang merah. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Alternaria porii dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman bawang merah. Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala penyakit bercak ungu bawang merah, metode pengendalian, dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh petani untuk melindungi tanaman bawang merah mereka.
Gejala Penyakit
Penyakit bercak ungu bawang merah ditandai oleh sejumlah gejala yang dapat dengan mudah dikenali. Gejala yang dapat ditimbulkan seperti:
1. Melekuk pada Daun
Daun bawang merah yang terinfeksi akan mengalami perubahan bentuk, sering kali melekuk. Ini adalah salah satu tanda awal infeksi.
2. Bercak Putih atau Kelabu
Daun yang terinfeksi cenderung mengembangkan bercak berwarna putih atau kelabu pada permukaannya.
3. Bercak Ungu dengan Tepi Merah atau Keunguan
Pada serangan lebih lanjut, bercak-bercak ungu yang khas akan muncul di daun. Bercak ini sering memiliki tepi yang agak merah atau keunguan.
4. Bercak Dikelilingi oleh Bagian Berwarna Kuning
Bercak ungu ini akan dikelilingi oleh bagian berwarna kuning yang dapat meluas ke atas atau ke bawah bercak.
5. Ujung Daun Mengering dan Patah
Pada tahap lanjut penyakit, ujung daun yang terinfeksi dapat mengering bahkan patah.
6. Infeksi pada Umbi
Saat panen atau setelah panen, infeksi dapat menyebar ke umbi bawang merah. Umbi ini dapat membusuk, berair, dan akhirnya berwarna kuning atau merah kecoklatan. Serangan yang parah dapat mengakibatkan umbi menjadi mengering dan berwarna gelap.
Pengendalian Penyakit Bercak Ungu Bawang Merah
Untuk melindungi pertanaman bawang merah dari penyakit bercak ungu, ada beberapa metode pengendalian yang dapat diterapkan:
1. Pengendalian Kultur Teknis
Pergiliran Tanaman: Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang cendawan penyebab penyakit, seperti tanaman palawija, dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Benih Bebas Penyakit: Penggunaan benih bawang merah yang bebas penyakit sangat penting. Benih harus berasal dari tanaman sehat, tidak keropos, dan tidak memiliki luka pada kulit atau terkelupas. Benih yang berkualitas dapat mengurangi risiko infeksi.
2. Pengendalian Lingkungan
Drainase yang Baik: Menjaga lahan agar tidak tergenang air dengan membuat drainase yang baik adalah langkah penting dalam mencegah kondisi yang mendukung pertumbuhan cendawan penyebab penyakit.
3. Pengendalian Biologis
Penggunaan Pupuk Organik: Menggunakan pupuk organik dengan penambahan agens hayati Thricoderma sp pada setiap lubang tanam dapat membantu mengendalikan penyakit secara alami.
4. Pengendalian Fisik/Mekanis
Sanitasi: Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi adalah langkah penting dalam menghentikan penyebaran penyakit. Sisa-sisa tanaman yang sakit juga harus dibakar.
5. Pengendalian Kimiawi
Penyemprotan Fungisida: Jika serangan penyakit sudah mencapai ambang ekonomi, pengendalian kimia dapat diterapkan. Fungisida dengan bahan aktif seperti klorotalonil, mankoseb, promineb, dan difenokonazol dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit.
Kesimpulan
Penyakit bercak ungu bawang merah atau trotol pada dapat menyebabkan kerusakan yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Penting bagi petani untuk mengenali gejala penyakit ini dan mengambil langkah-langkah pengendalian yang sesuai. Dengan pengendalian yang baik, tanaman bawang merah dapat terhindar dari serangan penyakit dan hasil panen dapat tetap optimal.