Pernahkah Anda berkendara melewati lahan-lahan pertanian? Jika Anda mengamati sekitar pada saat perjalanan, pasti Anda akan melihat gundukan tanah atau yang biasa disebut dengan bedengan yang tertutup dengan plastik. Plastik yang menutupi tanah tersebut merupakan salah satu dari jenis- jenis mulsa yang bisa digunakan dalam dunia pertanian.
Mulsa memiliki peranan yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karenanya dewasa ini sudah banyak petani yang sudah menerapkan mulsa pada budidaya. Penggunaan mulsa di anggap sangat bermanfaat bagi kebanyakan petani karena membantu mengurangi penguapan air.
Pada artikel kali ini, kita akan mengenal jenis-jenis mulsa dalam dunia pertanian sehingga Anda tidak akan bingung lagi dalam pemilihan jenis mulsa yang tepat untuk tanaman yang akan dibudidayakan.
Apa Itu Mulsa?
Mulsa adalah suatu material yang diletakan di sekitar tanaman. Mulsa berguna untuk mencegah hilangnya air dari tanah. Kehilangan air dapat diatasi dengan menjaga suhu dan kelembaban tanah.
Penggunaan mulsa bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan gulma, mengubah keseimbangan air, suhu dan kelembaban tanah, serta menciptakan kondisi yang sesuai bagi tanaman. Dengan demikian, tanaman dapat tumbuh dan berkembang.
Pemulsaan adalah suatu cara memperbaiki tata udara tanah dan juga tersedianya air bagi tanaman. Selain itu, pemasangan mulsa dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Pemulsaan juga dapat berfungsi untuk menekan fluktuasi temperatur tanah dan menjaga kelembapan tanah sehingga dapat mengurangi jumlah pemberian air.
Jenis-jenis Mulsa
Setelah mengetahui apa itu mulsa, berikut ini beberapa jenis mulsa yang dapat Anda jadikan sebagai alternatif dalam melakukan budidaya dalam dunia pertanian. Adapun jenis-jenis mulsa antara lain:
1. Mulsa organik
Mulsa organik merupakan mulsa yang berbahan dasar dari bahan-bahan alami yang mudah terurai. Bahan alami tersebut di antaranya adalah jerami padi. Jerami padi merupakan bahan yang berpotensi sebagai mulsa karena ketersediaannya dalam jumlah melimpah.
Fungsi mulsa jerami ialah menekan pertumbuhan gulma, mempertahankan agregat tanah dari hantaman air hujan, memperkecil erosi permukaan tanah, mencegah penguapan air dan melindungi tanah dari terpaan sinar matahari.
Penggunaan mulsa organik biasanya setelah proses menanam selesai. Keuntungan mulsa ini adalah lebih ekonomis, mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan organik pada tanah. Bagi petani, menggunakan mulsa jenis organik dapat menekan biaya produksi dalam budidaya, sehingga keuntungan yang akan lebih maksimal.
2. Mulsa anorganik
Mulsa anorganik adalah mulsa yang terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar terurai. Contoh dari mulsa anorganik antara lain; mulsa plastik , mulsa plastik hitam perak, dan karung. Pemasangan mulsa anorganik biasanya sebelum proses menanaman tanaman.
Mulsa plastik lebih awet, sehingga dapat digunakan secara berulang. Penggunaan mulsa anorganik lebih efektif. Meskipun demikian, penggunaan mulsa anorganik mungkin akan sedikit membuat pembengkakan biaya di awal penanaman, namun penggunaan mulsa anorganik ini dapat secara berulang.
Nah, itulah jenis-jenis mulsa yang perlu ketahui sebelum melakukan budidaya tanaman. Penggunaan jenis mulsa yang tepat akan membuat tanaman tumbuh dengan baik.
Daftar Pustaka
Pemanfaatan Jerami Padi, Sekam Padi, dan Pelepah Pisang sebagai Mulsa dan Produksi Tanaman Kacang Pada Lahan Kering. (2022). (n.p.): CV. AZKA PUSTAKA.
Medina, Syifa. 2018. Pengaruh berbagai jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.). Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.