Pohon kesambi (Schleichera oleosa) adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki beragam manfaat dan tumbuh subur di berbagai wilayah di Indonesia. Dikenal dengan ciri-ciri fisiknya yang unik, pohon ini telah lama menjadi bagian integral dari budaya dan ekonomi masyarakat di berbagai daerah. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang manfaat pohon kesambi, termasuk ciri-ciri fisiknya, persebaran, budidaya, serta manfaatnya yang berlimpah.
Ciri-ciri Fisik Pohon Kesambi
Pohon kesambi adalah salah satu pohon yang memiliki karakteristik fisik yang cukup mencolok. Berikut adalah beberapa ciri-ciri fisik pohon kesambi:
1. Batang yang Bermata Kayu dan Bengkok
Pohon kesambi dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 40 meter dengan diameter batang mencapai 2 meter. Salah satu ciri khasnya adalah batang yang selalu bengkok dan seringkali memiliki mata kayu serta berbanir. Batang pohon ini memiliki kerutan-kerutan yang memberikan tekstur yang menarik dan memiliki bulu pendek berwarna kuning kemerahan ketika masih muda.
2. Kulit yang Halus dan Berwarna Abu-abu
Pohon kesambi memiliki tekstur kulit yang halus dan berwarna abu-abu, memberikan tampilan yang khas. Kulit ini berperan penting dalam melindungi pohon dari berbagai faktor lingkungan.
3. Daun Bersirip Genap
Daun pohon kesambi bersirip genap, dengan anak daun terakhir seringkali menyerupai ujung anak daun. Daun-daun ini memiliki bentuk lanset, tersusun secara berseling, dan memiliki panjang sekitar 11-25 cm serta lebar 2-6 cm. Tepi daunnya rata, ujungnya lancip, dan pertulangan daunnya bersirip. Tangkai daunnya berbentuk bulat dengan panjang sekitar 1 cm dan berwarna hijau.
4. Bunga Majemuk yang Tampak Memukau
Pohon kesambi memiliki bunga terletak pada bagian cabang yang tidak berdaun, dan terkadang juga muncul di ketiak daun. Bunga ini memiliki warna kuning pucat hingga hijau pucat dan terdiri dari kelopak yang biasanya berjumlah 4-6 lembar. Kelopak ini bersatu di pangkalnya dan berduri, dengan warna mahkota yang umumnya putih.
5. Buah yang Unik dan Berguna
Buah pohon kesambi berbentuk bulat dengan diameter biji sekitar 6-10 cm. Biasanya, buah ini terdiri dari 1-2 biji yang dikelilingi oleh kulit berwarna cokelat kehitaman.
6. Akar Tunggang yang Kuat
Pohon kesambi memiliki jenis akar tunggang yang berwarna cokelat muda. Akar ini memiliki peranan penting dalam menopang pohon dan mengambil nutrisi dari dalam tanah.
Persebaran dan Habitat Pohon Kesambi
Pohon kesambi dapat ditemukan tumbuh alami di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, kesambi tumbuh subur di sejumlah daerah, seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Pulau Seram, dan Pulau Kai. Di Jawa Timur, kita bisa menemukan pohon kesambi di beberapa daerah seperti Panarukan, Probolinggo, Pasuruan, dan Besuki.
Pohon kesambi tumbuh baik pada berbagai ketinggian, mulai dari daerah pantai hingga ketinggian sekitar 250 meter di atas permukaan laut. Bahkan, di Jawa, pohon kesambi dapat tumbuh hingga ketinggian 900-1.200 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan antara 750 hingga 2.500 mm dan mampu bertahan pada suhu maksimum 35-47,5°C serta suhu minimum 2,5°C. Kesambi tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah kering, berbatu, berkerikil, dan tanah liat. Namun, tanah dengan tingkat keasaman yang sedikit lebih disukai oleh pohon ini.
Budidaya Pohon Kesambi
Budidaya pohon kesambi memiliki potensi yang menarik, terutama sebagai pohon pengisi dalam sistem tanam-tanaman utama seperti jati. Salah satu keunggulan pohon kesambi adalah perakarannya yang dalam dan selalu tumbuh hijau, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pokok sekaligus berfungsi sebagai sekat bakar. Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai budidaya pohon kesambi:
1. Perbanyakan Pohon Kesambi
Pohon kesambi dapat diperbanyak baik secara generatif (dengan biji) maupun secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan dengan stek pucuk dan cangkok. Stek pucuk biasanya diberi hormon tumbuh IBA (Indole Butyric Acid) dengan konsentrasi sekitar 1000 ppm dalam bentuk tepung. Stek tersebut kemudian ditanam pada media pasir yang diletakkan di ruang pengakaran dengan sistem pengkabutan yang efisien. Metode ini umumnya menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam pertumbuhan stek.
Selain itu, regenerasi juga dapat dilakukan dengan cara pemangkasan batang bibit kesambi yang telah berusia satu tahun atau ketika batang mencapai diameter sekitar 1 cm. Batang yang dipotong biasanya memiliki panjang sekitar 10-15 cm, sementara akar dipotong hingga mencapai panjang sekitar 25 cm. Bibit kesambi hasil regenerasi ini kemudian ditanam pada lubang tanam yang lebar dan dalam.
2. Pemeliharaan Tanaman Kesambi
Pemeliharaan tanaman kesambi melibatkan berbagai aktivitas, termasuk penyiangan yang teratur dan perlindungan tanaman dari pertumbuhan rumput liar. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pohon kesambi dapat tumbuh dengan baik dan tanpa saingan dari tanaman liar di sekitarnya.
3. Kayu Berkualitas Tinggi
Kayu dari pohon kesambi memiliki banyak keunggulan. Kayunya padat, berat, dan sangat keras dengan warna yang bervariasi antara merah muda hingga kelabu. Selain itu, kayu ini tahan terhadap perubahan kondisi kering dan basah berganti-ganti, sehingga memiliki berbagai penggunaan yang berharga. Di masa lalu, kayu kesambi sering digunakan sebagai bahan jangkar perahu karena daya tahannya yang luar biasa.
Manfaat Lain dari Pohon Kesambi
Selain kayunya yang bernilai tinggi, pohon kesambi juga memberikan manfaat melalui berbagai produk turunannya. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
1.Pepagan Kesambi
Pepagan pohon kesambi digunakan untuk menyamak kulit, mewarnai batik, mengelatkan nira agar tidak asam ketika difermentasi, serta sebagai bahan campuran lulur. Dalam bentuk yang digerus halus dan dicampur dengan minyak, pepagan ini digunakan sebagai obat untuk kudis.
2.Daun Muda Kesambi
Daun muda pohon kesambi dapat dimakan sebagai lalap, baik dalam keadaan mentah atau setelah direbus. Daun-daun ini memiliki rasa yang khas dan sering digunakan dalam hidangan tradisional.
3.Buah Kesambi
Buah kesambi yang telah masak dapat dimakan segar atau dijadikan asinan. Selain itu, bijinya dapat diekstraksi untuk mendapatkan minyak kesambi. Minyak ini mengandung sedikit asam sianida dan digunakan dalam pengobatan kudis dan luka-luka.
4.Minyak Kesambi
Minyak kesambi, yang juga dikenal sebagai “Jawa” atau “kecacil,” memiliki berbagai kegunaan. Minyak ini digunakan dalam perawatan rambut dan kulit, terutama dalam pembuatan minyak rambut alami. Setelah dicampur dengan bahan lain, seperti tepung kapur, minyak kesambi dapat dijadikan salep obat atau digunakan untuk menambal celah pada perahu.
5.Pakan Ternak
Daun-daun, pucuk rerantingan, dan limbah biji atau bungkil sisa pengempaan biji kesambi digunakan sebagai pakan ternak. Ini membantu mengurangi limbah dan memanfaatkan setiap bagian pohon kesambi.
Peran dalam Industri Kehutanan
Manfaat pohon kesambi memiliki peran penting dalam industri kehutanan, terutama sebagai pohon inang bagi kutu lak (Laccifer lacca). Kutu lak ini menghasilkan lak dan syelak (shellac), resin lengket yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai bahan pewarna, pengilat makanan, dan pernis. Produksi lak yang signifikan terutama berasal dari India, tetapi di Indonesia, Perhutani di Probolinggo juga memproduksi lak.
